RJCI: Reformasi Melahirkan Demokrasi Ugal-ugalan dan Otonomi Daerah yang Liar!

/ Minggu, 20 Mei 2018 / 20.24 WIB
JAKARTA - Ekses reformasi yang meletus 20 tahun lalu telah menciptakan situasi negara yang makin tak terkendali hari ini.  Reformasi telah bergeser dampaknya tak sekadar menata negara yang bebas korupsi,  kolusi dan nepotisme, namun justru melahirkan efek samping berupa terciptanya demokrasi yang ugal-ugalan dan salah satu buahnya dalam bentuk otonomi daerah yang liar. 
"Efek samping reformasi yang tak terkendali telah melahirkan situasi demokrasi yang ugal-ugalan,  termasuk di dalamnya diindikasikan dengan hadirnya otonomi daerah yang liar.  Secara substantif,  kondisi ini justru kian memperparah keadaan negara saat ini," kata Ketua Umum Dewan Eksekutif Nasional (DEN)  Relawan Jokowi Center Indonesia (RJCI), Raya Desmawanto, M.Si dalam keterangan tertulis bersempena dengan peringatan 20 Tahun Reformasi,  Minggu (20/5/2018).
Baca juga : 1000 Kursi Mudik Gratis Bareng BUMN Pekanbaru-Medan
Raya menjelaskan, reformasi yang didambakan pada awalnya berjalan mulus dengan runtuhnya rezim orde baru di bawah pemerintahan Soeharto yang berkuasa 32 tahun lamanya.  Namun,  dalam praktik dan perkembangannya,  reformasi ditumpangi oleh agenda-agenda lain yang berdampak pada makin melemahnya kekuatan negara dalam mengelola dan menyelesaikan persoalan-persoalan negara. 

Ia menerangkan,  aktor-aktor reformasi telah menelan mentah-mentah demokrasi sebagai obat dari persoalan bangsa.  Padahal,  demokrasi yang tidak terkendali pada masyarakat yang sedang euforia "berdemokrasi", justru melahirkan kehidupan kebebasan yang kian liar dan sebaliknya merusak stabilitas bernegara. 
intro12

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p