SUARAaktual.co l BANYUASIN, SUMSEL –
Sebanyak 10 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Banyuasin sudah
menyatakan siap untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
tahun pembelajaran 2018/2019 nantinya.
Para kepala 10 SMP tersebut sudah dikonfirmasi oleh Seksi Kurikulum, Bidang Pembinaan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disdikporapar) Kabupaten Banyuasin.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikporapar Banyuasin, Basuni. S.Pd. MM melalui Kepala Seksi Kurikulum, Agus Suherwan Spd mengatakan, untuk sekarang baru 21 SMP sudah siap UNBK dari 116 SMP baik negeri maupun swasta.
Tahun lalu, kata Agus Suherwan, 11 SMP sudah menyelenggarakan UNBK, sedangkan tahun 2018 sudah disiapkan 10 SMP. “Mereka sudah menyatakan siap UNBK tahun pembelajaran 2018/2019,” ujar dia. Senin (10/09).
Menurut dia, 10 sekolah tersebut berada di wilayah pinggiran kota, sedangkan di wilayah perairan memang belum menyatakan sanggup, namun pihak Disdikporapar Banyuasin akan terus memberikan semangat agar mereka tetap menyelenggarakan UNBK.
“Memang tidak semua SMP mamupu menyelenggarakan UNBK, tapi minimal mereka dari sekarang sudah menyiapkan diri, sebab banyak sekali jalan bila sekolah benar-benar serius untuk menyelenggarakan UNBK,” tegas dia.
Sementara Kepala Disdikporapar Banyuasin Drs. HM Yusuf, MSi, menyarankan, bagi sekolah yang belum memiliki perangkat komputer dan sarana lainnya terkait dengan UNBK agar terus berusaha, sebab pemerintah juga akan berusaha untuk memberikan bantuan. Kalaupun belum ada sarana bisa meminjam di sekolah tetangga.
“Kita berharap agar SMP terus berusaha untuk melengkapi sarana informasi dan tehnologi dalam memenuhi syarat untuk peleksanaan UNBK, sebab sekarang sudah saatnya SMP melaksanakaan UNBK,” kata dia.
Dia menjelaskan, untuk mendapat sarana tersebut sekolah diminta untuk mengajukan usulan melalui proposal kep bidang masing-masing, sehingga nantinya akan diverifikasi oleh Bidang Pembinanaan SMP untuk kelayakan mendapat bantuan.
Menurut dia, pemerintah terus melakukan pembenahan terhadap sejumlah sekolah untuk melengkapi sarana penunjang pendidikan, sebab bantuan tidak hanya dari Anggaran Pendapatan Belaja Daerah (APBD) melainkan melalui APBN.
“Kita akan terus berusaha memenuhi permintaan satuan pendidikan, hanya saja secara bertahap, baik melalui anggaran pemerintah kabupaten, maupun anggaran pemerintah pusat, sehingga pembangunan pendidikan di Kabupaten Banyuasin lebih baik ke depan,” ujar dia.
Kalau tahun lalu, ujar dia, sudah cukup banyak SMP negeri maupun swasta sudah menyelenggarakan UNBK. Jumlahnya lebih dari 10 unit, tahun depan agar semua satuan pendidikan SMP berjuang dan berusaha untuk mengikuiti jejak SMP yang sudah UNBK.
“Kita memiliki rarusan unit SMP baik negeri maupun swasta di Banyuasin, minimal 50 persen sekolah sudah siap baik sarana, mental siswa, maupun sumber daya manusia, karena UNBK sudah menjadi keharusan,” pungkas dia.
Para kepala 10 SMP tersebut sudah dikonfirmasi oleh Seksi Kurikulum, Bidang Pembinaan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disdikporapar) Kabupaten Banyuasin.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikporapar Banyuasin, Basuni. S.Pd. MM melalui Kepala Seksi Kurikulum, Agus Suherwan Spd mengatakan, untuk sekarang baru 21 SMP sudah siap UNBK dari 116 SMP baik negeri maupun swasta.
Tahun lalu, kata Agus Suherwan, 11 SMP sudah menyelenggarakan UNBK, sedangkan tahun 2018 sudah disiapkan 10 SMP. “Mereka sudah menyatakan siap UNBK tahun pembelajaran 2018/2019,” ujar dia. Senin (10/09).
Menurut dia, 10 sekolah tersebut berada di wilayah pinggiran kota, sedangkan di wilayah perairan memang belum menyatakan sanggup, namun pihak Disdikporapar Banyuasin akan terus memberikan semangat agar mereka tetap menyelenggarakan UNBK.
“Memang tidak semua SMP mamupu menyelenggarakan UNBK, tapi minimal mereka dari sekarang sudah menyiapkan diri, sebab banyak sekali jalan bila sekolah benar-benar serius untuk menyelenggarakan UNBK,” tegas dia.
Sementara Kepala Disdikporapar Banyuasin Drs. HM Yusuf, MSi, menyarankan, bagi sekolah yang belum memiliki perangkat komputer dan sarana lainnya terkait dengan UNBK agar terus berusaha, sebab pemerintah juga akan berusaha untuk memberikan bantuan. Kalaupun belum ada sarana bisa meminjam di sekolah tetangga.
“Kita berharap agar SMP terus berusaha untuk melengkapi sarana informasi dan tehnologi dalam memenuhi syarat untuk peleksanaan UNBK, sebab sekarang sudah saatnya SMP melaksanakaan UNBK,” kata dia.
Dia menjelaskan, untuk mendapat sarana tersebut sekolah diminta untuk mengajukan usulan melalui proposal kep bidang masing-masing, sehingga nantinya akan diverifikasi oleh Bidang Pembinanaan SMP untuk kelayakan mendapat bantuan.
Menurut dia, pemerintah terus melakukan pembenahan terhadap sejumlah sekolah untuk melengkapi sarana penunjang pendidikan, sebab bantuan tidak hanya dari Anggaran Pendapatan Belaja Daerah (APBD) melainkan melalui APBN.
“Kita akan terus berusaha memenuhi permintaan satuan pendidikan, hanya saja secara bertahap, baik melalui anggaran pemerintah kabupaten, maupun anggaran pemerintah pusat, sehingga pembangunan pendidikan di Kabupaten Banyuasin lebih baik ke depan,” ujar dia.
Kalau tahun lalu, ujar dia, sudah cukup banyak SMP negeri maupun swasta sudah menyelenggarakan UNBK. Jumlahnya lebih dari 10 unit, tahun depan agar semua satuan pendidikan SMP berjuang dan berusaha untuk mengikuiti jejak SMP yang sudah UNBK.
“Kita memiliki rarusan unit SMP baik negeri maupun swasta di Banyuasin, minimal 50 persen sekolah sudah siap baik sarana, mental siswa, maupun sumber daya manusia, karena UNBK sudah menjadi keharusan,” pungkas dia.
(Ahmad)