SUARAaktual.com | Pekanbaru - Sekolah Dasar Negeri 146 Kecamatan Tenayan Raya, Kelurahan Kulim, adalah salah satu SD di Kota Pekanbaru, SD ini terletak diperbatasan antara kota Pekanbaru dengan kabupaten Pelalawan.
Sekitar 450 peserta didik mengikuti proses belajar mengajar, peserta didik terjauh berasal dari Jalan Seroja dan dari arah satunya berasal dari simpang beringin, karena tingkat kepadatan penduduk dan jarak tempuh dengan SD lain yang agak jauh, membuat SD ini menjadi tumpuan satu-satunya bagi orang tua murid untuk menyekolahkan anak-anaknya.
Seperti diungkapkan Tomi salah satu orang tua murid (7/8) yang sedang mengantar anaknya, bahwa SD ini merupakan alternatif satu-satunya, dikarenakan jarak tempuh ke SD lain sangatlah jauh sehingga dirinya merasa sangat kesulitan untuk mengantar anaknya bersekolah di SD lain, yang notabenenya akan mengganggu aktivitasnya dalam bekerja dipagi hari,
"SD lain jauh pak, mau nganternya susah pagi-pagi buru-buru mau kerja," ungkapnya.
Senada dengan itu Samiran S.Pd selaku kepala sekolah SDN 146, juga mengatakan bahwa SD yang dipimpinnya merupakan alternatif satu-satunya, dikarenakan permasalahan jarak tempuh kesekolah lain yang agak jauh.
Ditambahkannya lagi karena menjadi satu-satunya pilihan, sehingga jumlah siswa yang mendaftar setiap tahunnya menjadi membludak, sehingga pihak sekolah dan panitia penerimaan murid baru sering kewalahan.
Belum lagi jumlah ruangan belajar yang sangat tidak sebanding dengan daya tampung murid yang akan mengikuti proses belajar, ada delapan ruang belajar yang sehari-harinya digunakan sekolah ini, sementara rumah dinas kepala sekolah terpaksa disulap menjadi ruang guru dan ruang kerja kepala sekolah.
Untuk itu Samiran S.Pd selaku kepala sekolah berharap kepada dinas terkait, agar SD yang dipimpinnya mendapat alokasi pembangunan ruang belajar baru dalam waktu dekat ini, agar proses belajar menjadi nyaman.
"kami berharap supaya dibangun ruang kelas baru, supaya belajarnya nggak penuh sesak, supaya nyaman, kalo nyamankan enak belajarnya," jelasnya penuh harap. (Liputan Tengku Irfan)
Sekitar 450 peserta didik mengikuti proses belajar mengajar, peserta didik terjauh berasal dari Jalan Seroja dan dari arah satunya berasal dari simpang beringin, karena tingkat kepadatan penduduk dan jarak tempuh dengan SD lain yang agak jauh, membuat SD ini menjadi tumpuan satu-satunya bagi orang tua murid untuk menyekolahkan anak-anaknya.
Seperti diungkapkan Tomi salah satu orang tua murid (7/8) yang sedang mengantar anaknya, bahwa SD ini merupakan alternatif satu-satunya, dikarenakan jarak tempuh ke SD lain sangatlah jauh sehingga dirinya merasa sangat kesulitan untuk mengantar anaknya bersekolah di SD lain, yang notabenenya akan mengganggu aktivitasnya dalam bekerja dipagi hari,
"SD lain jauh pak, mau nganternya susah pagi-pagi buru-buru mau kerja," ungkapnya.
Senada dengan itu Samiran S.Pd selaku kepala sekolah SDN 146, juga mengatakan bahwa SD yang dipimpinnya merupakan alternatif satu-satunya, dikarenakan permasalahan jarak tempuh kesekolah lain yang agak jauh.
Ditambahkannya lagi karena menjadi satu-satunya pilihan, sehingga jumlah siswa yang mendaftar setiap tahunnya menjadi membludak, sehingga pihak sekolah dan panitia penerimaan murid baru sering kewalahan.
Belum lagi jumlah ruangan belajar yang sangat tidak sebanding dengan daya tampung murid yang akan mengikuti proses belajar, ada delapan ruang belajar yang sehari-harinya digunakan sekolah ini, sementara rumah dinas kepala sekolah terpaksa disulap menjadi ruang guru dan ruang kerja kepala sekolah.
Untuk itu Samiran S.Pd selaku kepala sekolah berharap kepada dinas terkait, agar SD yang dipimpinnya mendapat alokasi pembangunan ruang belajar baru dalam waktu dekat ini, agar proses belajar menjadi nyaman.
"kami berharap supaya dibangun ruang kelas baru, supaya belajarnya nggak penuh sesak, supaya nyaman, kalo nyamankan enak belajarnya," jelasnya penuh harap. (Liputan Tengku Irfan)