Sunset Eksotis di Pantai Karona Natal, Memanjakan Mata Para Pengunjung

/ Sabtu, 15 Desember 2018 / 17.44 WIB
Salahsatu Pengunjung saat menikmati matahari beranjak turun keperaduan di pantai Karona, Desa Sundutan Tigo (Taluk Balai), kecamatan Natal, kabupaten Mandina. 
SUARAaktual.co | Mandailing Natal -
Ingin menikmati pantai cantik dan Sunset eksotis, ayo liburan ke Kabupaten Mandailing Natal (Madina), di daerah ini punya banyak spot untuk menikmati sunset. Salah satu yang terbaik ada di Pantai Karona, di Desa Sundutan Tigo (Taluk Balai), Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut). Sunsetnya tak kala cantik dengan pantai pantai lain !


Mulai pukul 17.00 WIB matahari akan beranjak turun ke peraduan. Angin bertiup lembut menyapa para wisatawan yang duduk di pinggir pantai. Air laut akan mulai pasang deru ombak yang lembut seakan memanggil para wisatawan untuk duduk manis di pinggir pantai.

Sang mentari perlahan turun di batas horizontal. Bias cahayanya terpantul mesra dalam pelukan cakrawala. Awan putih yang berarak mulai punya warna yang memanjakan mata para pengunjung. 

Bagi masyarakat yang sudah sampai ke tempat itu disarankan agar tidak lupa pulang. Karena, keindahan pantai yang berdindingkan pulau-pulau kecil menambah keindahan panorama yang bisa langsung dirasakan oleh para pengunjung. Pasir putih menjadikan para pecinta sunset untuk berlama-lama duduk di pinggir pantai sembari menghitung mundur waktu sunset.

Tak heran, berbagai kegiatan masyarakat menunggu matahari terbenam terlihat di tempat itu. Mulai dari menghitung mundur waktu terbenam matahari, mandi laut hingga selfie-selfie untuk mengabadikan matahari terbenam. Keceriaanpun bertambah, ketika matahari sudah terbenam. Berbagai cerita langsung terdengar dari para pengunjung.

Banyak pengunjung yang nekat menyeberang ke pulau-pulau terdekat untuk mengabadikan momen matahari terbenam. Untuk ke pulau, para pengunjung harus menaiki perahu yang sengaja disedikan oleh warga.  

Perasaan lelah hilang seketika pada saat sampai ke tampat itu. Bagaimana tidak, untuk mendapatkan Pantai Karona, membutuhkan perjalanan dengan mengendarai mobil selama empat jam dari Kota Padangsidimpuan dan Panyabungan.  Para pengunjung juga disarankan agar membawa kendaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor, karena mobil sewa terkesan masih jarang.

 Apabila berangkat dari Kota Padangsidimpuan, alangkah lebih baiknya melewati jalur Pantai Barat. Para pengunjung terlebih dahulu harus melewati daerah Batangtoru, Simataniari, Rianiate, Danau Siais, Kabupaten Tapanuli Selatan. Perjalanan akan semakin dekat terasa ketika memasuki Desa Batumundom, yang menjadi perbatasan antara Kabupaten Mandailing Natal dan Tapsel.

Dari Batumundom, para pecinta sunset hanya membutuhkan 1 jam perjalanan. Sebelum sampai ke tampat itu, pengunjung akan melewati sejumlah desa seperti, Sikapas, Singkuang dan yang terakhir Tabuyung. Perjalanan menuju ke Pantai Karona dijamin tidak akan membosankan, karena ada berbagai lokasi yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi sebelum sampai.

Sebut saja Batu Baduan di Desa Sikapas dan Batu Rusa Indah di Desa Tabuyung. Kedua tempat itu juga layak dianggap menjadi ikon wisata di Kabupaten Mandailing Natal. Sayangnya, pemerintah setempat kurang peduli terhadap keindahan alam. Namun, penulis saat ini hanya mempunyai kesempatan untuk menulis tentang keindahan  Pantai Korana.

Pantai Karona dipadati warga apabila hari-hari libur. Umunya, pengunjung banyak yang datang dari Kota Padangsidimpuan, Sibolga, Panyabungan bahkan dari Sumatera Barat. Hasan (47), salah seorang pengunjung asal Air Bangis, Sumatera Barat mengaku, untuk datang ke tempat tersebut, dia bersama istri dan tiga orang anaknya harus menempuh perjalanan 6-7 jam.

Pantai Korana menurutnya memiliki sesuatu yang unik dan tidak ditemukan di wilayah Sumatera. Bagaimana tidak, di bibir pantainya terdapat banyak pulau sea-akan-akan menjadi dinding pantai."Air lautnya juga dangkal, jadi anak-anak bisa bermain,"imbuhnya. 

Ketika ditanya tentang darimana dia dan keluarganya tau tempat itu, laki-laki berwana kulit sawu matang itu mengaku mendapat cerita dari keluarganya yang pernah berkunjung ke tempat itu. Sayangnya, sampai saat ini belum ada  hotel atau jasa penginapan yang tersedia di tempat itu."Kami menginap di Natal, karena di tempat itu ada hotel,"ucapnya.

(DP.003/Z**)

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p