PPM Riau Mendesak LAM Kabupaten/Kota se Riau Mengadakan Musdalub

/ Minggu, 23 Desember 2018 / 09.28 WIB
SUARAaktual.co | Pekanbaru - Kekecewaan terhadap LAM Riau terkait pemberian Gelar adat Melayu Riau kepada Presiden Republik Indonesia Ir.H. Jokowi Dodo Beberapa waktu lalu melukai tokoh Melayu Riau terutama H.Sarwan Hamid .

H.Sarwan Hamid dipandangnya tidak sesuai dengan alur patut sehingga merendahkan harkat dan martabat masyarkat Melayu Riau, pada Rabu, (19/12/18) yang lalu, Persebatian Pemuka Masyarakat Riau (PPMR) menilai sebagai langkah yang tepat. 

GAK tersebut ditabalkan oleh LAM Riau kepada Datuk Syarwan Hamid tahun 2000 setelah LAM Riau mempelajari dan meneliti serta membahasnya dalam suatu musyawarah LAM yang melibatkan seluruh LAM Kabupaten /Kota se- Provinsi Riau atas  jasa-jasanya  dalam bidang pekerjaannya yang bermanfaat bagi masyaratakat serta mampu mengangkat marwah, harkat  dan martabat masyarakat Melayu Riau.

Datuk Syarwan Hamid anak jati Melayu Riau ini sudah membuktikan dirinya sebagai tokoh yang diperhitungkan di tingkat Nasional, berprestasi di bidang tugasnya sebagai Letjend TNI sebagai Kasospol ABRI dan menjadi Menteri Dalam Negeri RI dan berhasil memekarkan 12 Kabupaten/ Kota se Riau yang sekarang sudah dinikmati masyarakat Riau. Datuk Syarwan Hamid tidak pernah berhenti memberikan pengabdiannya kepada NKRI, Provinsi Riau khususnya bidang Pendidikan (mendirikan SMA PLUS), dan Agamanya. 


Nasrun Effendi selaku anggota PPMR Riau menyatakan rasa kekecewaan terhadap LAM Riau yang telah melakukan upaya yang tidak sesuai dengan norma dan aturan kemelayuan Riau

"Lam Riau yang sekarang ini telah menabrak aturan adat Melayu Riau 

Kita Meminta , struktur pengurus segera di ganti dengan orang yang memiliki kemampuan dalam adat istiadat Melayu Riau.

1.Proses penambalan gelar adat yang tidak sesuai proses adat Melayu Riau
2.Penilaian jasa-jasa terhadap tokoh yang akan di beri gelar tidak di cantumkan
3.Momentum yang diambil saat penambalan gelar tidak tepat (Tahun Politik).

Maka dari itu saya meminta kepada para pengurus yang ada di kabupaten kota ,untuk melakukan Musdalup dan mempertanggung jawabkan atas tindakan pemberian penambalan gelar ini,pinta Nasrun saat konferensi Pers di Hotel Pangeran Pekanbaru.

H.Agus Ramadhan selaku Ketua Badan Musyawarah PPMR ,menyatakan dalam rilis yakni sebagai berikut ; Dalam hal LAM Riau memberikan GAK kepada Bapak Ir.H.Joko WIdodo (Presiden RI) tanggal 15 Desember yang lalu dimana Pengurus LAM Riau terkesan tergesa-gesa, belum melakukan kajian yang mendalam atas jasa jasa Bapak Joko Widodo bagi masyarakat Riau, bahkan mengemukakan jasa-jasa yang terkesan dibuat-buat yang tidak ada hubungannya.  Dan dalam membuat keputusannya LAM Riau tidak pula melalui pprosedur alur dan patutnya yaitu melibatkan LAM Kabupate/Kota se Riau. 

Dari segi waktu, pelaksanaan penabalan GAK tersebut, LAM Riau tidak mempertimbangkan waktu yang tepat. Dalam tahun politik ini, setiap kegiatan akan selalu multi tafsir  bagi masyarakat. Sehingga masyarakat menganggap LAMR sudah terlibat dalam politik praktis yang akhirnya memecah belah antar kelompok masyarakat.

Dampak negatif lainnya terhadap GAK yang diberikan LAM Riau kepada Bapak Joko WIdodo, menjadi tidak bernilai dan justru melecehkan Bapak Joko Widodo sendiri serta sekaligus merendahkan martabat dan harkat masyarakat Melayu Riau atas perlakuan beberapa oknum Pengurus LAM  Riau tersebut. Jadi jelaslah bahwa Pengurus LAM Riau telah melanggar kaidah adat kehormatan Melayu Riau. 

Oleh karena hal-hal tersebut di atas, maka PPMR mendesak LAM Kabupaten/Kota se Riau untuk mengadakan MUSDALUB meminta pertanggungan jawaban atas tindakan Pengurus LAM Riau tersebut sekaligus mengganti Kepengurusan yang baru yang diisi oleh personil yang memahami etika adat istiadat Melayu Riau yang bermarwah serta personil yang bersih KKN dan bersih Lingkungan.(Rls/Mad01)

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p