SUARAaktual.co | Lampung - Sejak tsunami menggoyang perairan Selat Sunda dan meluluhlantakkan sejumlah kawasan pesisir di sekitarnya, Sabtu (22/12/2018) malam, masyarakat Desa Tejang belum tersentuh bantuan sampai hari ini. Desa itu terletak di Pulau Sebesi, pulau paling dekat dengan Gunung Anak Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan.
Sekretaris Desa Tejang Pulau Sebesi, Syamsiar mengungkapkan, desanya belum menerima bantuan sedikit pun maupun pertolongan dari tim SAR hingga pagi ini. “Rencananya hari ini dari tim Basarnas (Badan SAR Nasional) dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) akan masuk (ke Pulau Sebesi) mengirim bantuan. Tapi sampai pukul 10.00 WIB bantuan itu belum datang,” ujar Syamsiar saat dihubungi dikutip iNews.id, Senin (24/12/2018).
Dia menuturkan, berdasarkan data terbaru yang dihimpun Pemerintah Desa Tejang, di Pulau Sebesi terdapat sedikitnya 70 rumah rusak parah atau rata dengan tanah dan 30 rumah rusak ringan akibat diterjang tsunami, Sabtu (22/12/2018) malam.
"(Jumlah korban) luka-luka kami sudah mencatat ada tujuh orang, dan yang masih kami nyatakan hilang sampai saat ini 1 orang, seorang balita. Yang meninggal dunia tidak ada. Cuma satu orang itu yang kami nyatakan hilang," ucapnya.
Syamsiar meminta kepada pemerintah dan pihak terkait agar bantuan seperti tenda darurat dan bahan makanan bisa segera disalurkan kepada masyarakat di pulau itu. "Kami sangat membutuhkan seperti tenda, bahan-bahan makanan, obat-obatan, dan pakaian. Ya, itulah yang kami sangat butuhkan. Karena dari kemarin sore sampai hari ini masyarakat kami yang bertahan di titik-titik pengungsian diguyur hujan, bertahan dengan peralatan tenda seadanya," tuturnya.
Related Posts:
Komentar Anda












Terkini:

otomotif


