Kapitra Tidak Jadi ‘Bertanding’ di Reuni 212

/ Sabtu, 01 Desember 2018 / 09.34 WIB
Aksi Reuni 212 pada 2 Desember 2017 di Monas (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
SUARAaktual.co | Jakarta - Presidium Alumni (PA) 212 akan menggelar aksi reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat pada Minggu (2/12). Acara reuni 212 tersebut menjadi perhatian banyak pihak. Ada yang menilai aksi tersebut merupakan bentuk gerakan politik.

Salah satu tokoh yang ikut berkomentar mengenai aksi tersebut adalah Caleg PDIP . Menurutnya acara reuni 212 kali ini sudah melenceng jauh dari khittah.

Menurutnya aksi tersebut lebih condong untuk merayakan tindak kejahatan yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Purnama (Ahok) tentang penistaan agama. Ia menyayangkan jika aksi itu tetap digelar.




"Bagi kami, reuni 212 tidak lebih dari pada merayakan kejahatan orang lain yang lagi menjalani hukuman atas kejahatan yang ia lakukan. Itu terlalu kejam bagi kami," ucap Kapitra di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (28/11).

Ia pun berencana untuk menggelar acara reuni 212 tandingan.

1. Kapitra Meminta Izin ke Polda Metro Jaya untuk Reuni 212 Tandingan

Kapitra bersama dengan Forum Silaturahmi Aktivis 212 berencana akan membuat aksi tandingan untuk menghadapi aksi itu. Ia mengaklaim acara itu akan dihadiri sekitar dua hingga empat juta orang.

"Kami dari Forum Silaturahmi Aktivis 212 akan membuat aksi tandingan. Kami akan buat aksi kontemplasi pencerahan anak bangsa 212 di tempat dan waktu yang sama dengan reuni 212. Kami sudah mengirimkan surat izin pemberitahuan ke Dirintelkam Polda Metro Jaya kita harap polisi dapat mengizinkan acara yang kami ajukan," beber Kapitra.

Kapitra juga tidak khawatir aksi tandingan itu akan berbenturan dengan reuni 212. Sebab menurutnya aksi 212 ini milik bersama bukan milik golongan tertentu.

"Nanti acara jika diizinkan kita akan mulai sejak pukul 03.00 WIB, kita akan isi dengan zikir, tablig, dan istigasah, serta dihadiri oleh beberapa tokoh agama. Prinsipnya 212 itu milik bersama, kita kenal semua dan tidak mungkin kita berbenturan nanti," pungkas Kapitra.

2. Polisi Minta Tetap Jaga Persatuan

Kapitra Ampera bersama dengan Forum Silaturrahmi Aktivis 212 akan membuat Reuni 212 tandingan. Kapitra sudah bersurat ke Diritelkam Polda Metro Jaya untuk perizinan dan pemberitahuan mengenai aksi itu.

Merespons hal itu, Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dan lebih mengutamakan persatuan bangsa.

"Kami meminta agar masyarakat tidak terprovokasi, tetap menjaga kesolidan, tidak terpancing konfrontasi yang dapat merusak kesatuan dan persatuan bangsa,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (29/11).

3. Polisi Sudah Berencana untuk Menyekat Massa dari Kubu Slamet Maarif dan Kapitra Ampera

Dengan adanya keinginan Kapitra Ampera untuk menggelar acara reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat pada Minggu (2/12), polisi berencana akan membuat sekat atara masa kubu Presidium Alumni (PA) 212 dengan massa Kapitra Ampera bersama Forum Silaturrahmi Aktivis 212.

Kadiv Humas Polri Brigjen Pol M Iqbal mengatakan penyekatan tersebut dilakukan agar massa tidak bercampur dan terjadi bentrokan.

“Akan disekat. Polda Metro sudah menyiapkan rencana pengamanan. Ada strategi khusus agar tidak tercampur massa di sana,” kata Iqbal di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (30/11).

Menurutnya, polisi telah melakukan pendekatan kepada kedua belah pihak. Komunikasi tersebut dilakukan agar tidak terjadi bentrok antara dua massa dari kubu yang berbeda.

“Polda Metro sudah ada strategi khusus. Sudah melakukan pendekatan, komunikasi dengan panitia agar tidak ada bentrok,” kata Iqbal.

4. Polda Menyarankan Reuni 212 Tandingan Diundur

Polda Metro Jaya menyarankan agar aksi tandingan reuni 212 yang digagas oleh Kapitra Ampera bersama dengan Forum Aktivis 212 pada Minggu (2/12) di Monas, Jakarta Pusat, dijadwalkan ulang. Hal itu setelah polisi melakukan penelitian lebih lanjut.

"Pada prinsipnya setiap kegiatan yang ada izin atau pemberitahuan akan kita amankan. Tapi setelah kemarin dilakukan penelitian, diputuskan agar acara itu ditunda," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (30/11).

Argo menjelaskan, alasan penundaan acara itu untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Jadi, ia meminta kepada Kapitra agar menjadwalkan ulang aksi reuni tandingan itu.

"Dari Intelkam sudah melakukan analisis dan pendalaman. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan maka kita minta agar kegiatan itu sebaiknya dijadwalkan ulang," ucap Argo.

5. Kapitra Patuhi Saran Polisi

Setelah mendapat saran dari Polda Metro Jaya yang meminta agar Reuni 212 tandingan diundur akhirnya disetujui Kapitra Ampera. Dia akan menjadwal ulang aksi yang diselenggarakan Forum Aktivis Alumni 212.

"Saya harus tunduk pada hukum dong. Karena kalau kepolisian menyarankan untuk digeser berarti ada pertimbangan-pertimbangan yang sekuritas, kita harus ikuti," kata Kapitra saat dikonfirmasi, Jumat (30/11).

Kapitra mengungkapkan, tidak ingin sampai terjadi konflik dalam aksi reuni tandingan yang ia gagas. Namun, belum jelas waktu pengganti berlangsungnya aksi tandingan itu.

"Nanti kami lihat apakah di 12 bulan 2 atau bagaimana. Nanti kami lihat, saya diskusikan dulu dengan teman-teman yang lain yang ada di Jawa, Lampung, dan NTT," ucap Kapitra.

Mengenai permintaan pergeseran jadwal acara tandingan, Kapitra menduga ada dua faktor yang melatarbelakangi keputusan polisi. Selain ingin menghindari terjadinya bentrokan, dia menduga polisi enggan dianggap menggembosi Reuni Akbar 212.

"Polisi tidak mau difitnah. Kalau dibiarkan seolah-olah polisi membiarkan ada penggembosan atau apa dalam aksi itu," tutupnya.





sumber : kumparan

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p