![]() |
Kapal tanker milik Pertamina mengangkut BBM untuk memasok kebutuhan di daerah bencana gempa dan tsunami di Palu dan sekiatranya. (Foto: Dok. Pertamina) |
SUARAaktual.co |
Jakarta - Operasi
penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) ke daerah bencana gempa dan tsunami di Palu
dan sekitarnya, dilakukan dengan berbagai angkutan mulai truk tangki, kapal
tanker, hingga pesawat. BBM menjadi kebutuhan mendesak, selain untuk warga juga
untuk para petugas dan relawan yang melakukan evakuasi dan penyelamatan.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Adiatma Sardjito, menegaskan pengiriman
BBM melalui jalur darat, laut, dan udara itu dimaksudkan untuk memasok
kebutuhan SPBU, pembangkit listrik, telekomunikasi, perbankan, bandara,
pelabuhan, BASARNAS, TNI, POLRI, dan posko dapur umum.
“Sampai Selasa kemarin, Pertamina sudah memasok lebih
hampir 12 juta liter BBM ke Palu. Yang pakai tanker saja mengangkut 11 juta
liter, akan tiba mulai hari Rabu sampai Jum’at, 3-5 Oktober 2018,” katanya
melalui pernyataan tertulis, Rabu (3/10).
Menurutnya, pengiriman BBM dengan tanker ini dilakukan
melalui jalur laut dari Balikpapan, Kalimantan Timur. Ada empat kapal tanker
yang membawa berbagai jenis BBM yaitu Avtur, Solar, Premium, dan Pertamax.
Untuk mendukung proses transfer bahan bakar minyak
tersebut, Pertamina juga mengirimkan kapal berbobot mati 35.000 DWT dari
Jakarta untuk melakukan ship to ship operation.
Adiatma menegaskan, Pertamina all out untuk memulihkan
pasokan energi di Palu, Donggala, dan sekitarnya yang terkena dampak gempa bumi
dan tsunami. “Pertamina mengirimkan pasokan BBM dan LPG menggunakan seluruh
moda transportasi yang memungkinkan baik jalur darat, laut dan udara,”
tegasnya.
Sebelumnya, Pertamina telah memasok BBM dengan truk
tangki yang dikawal Polisi. Pasokan BBM melalui jalur darat itu dikirimkan dari
terminal BBM di sekitar Palu, yakni terminal BBM Poso, Moutong, Tolitoli,
Parepare, Donggala, Makassar dan Gorontalo.
Sedangkan pengiriman BBM melalui jalur udara,
dilakukan dari Bandara Juwata Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Pengiriman
dilakukan dengan pesawat AT 802, yang sekali terbang bisa mengangkut 4.000
liter BBM.
Setidaknya sudah dua kali pengiriman Solar dari Tarakan
ke Palu, dilakukan dengan pesawat yakni pada Senin dan Selasa lalu.
Masing-masing penerbangan itu mengangkut 4.000 liter solar.
Sumber : kumparan