Pendirian yayasan itu berawal dari ide sekumpulan anak muda yang terdiri dari mantan anak jalanan dan anak karang taruna. Mereka merasa gelisah dengan makin banyaknya permasalahan sosial yang semakin kompleks, mulai dari banyaknya anak yang putus sekolah, anak jalanan dan telantar serta kaum dhuafa yang masih banyak.
"Kami pernah merasakan hal yang sama. Anak-anak jalanan dan anak-anak telantar kesulitan mencari tempat tinggal dan kesulitan mengakses layanan kesehatan dan semua itu terjadi karena kemiskinan makin meningkat," ungkap Ali Amran.
Melihat kondisi Jakarta yang seperti itu, maka sekelompok anak muda tersebut sepakat untuk mendirikan Yayasan atau Rumah Singgah Taruna pertiwi yang bisa menaungi kegiatan mereka. Dengan begitu, kegiatan yang dilakukan lebih komprehensif, terarah dan mampu mencapai tujuan yang lebih besar.