Airlangga juga menyebut, perlu sebuah pelatihan organisasi untuk memperkuat kualitas dan integritas para ASN di lingkungan Kemenperin, sehingga mereka nanti bisa lebih dekat dengan pelaku industri tetapi tetap berada di dalam koridor. “Termasuk memperkuat di bidang vokasi,” tegasnya.
Terlebih lagi, Kemenperin menjadi leading sector dalam pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan vokasi. “Kami telah menyelaraskan kurikulum sebanyak 34 kompetensi keahlian, menambah fasilitas, dan membantu peralatan,” ujarnyaSekjen Kemenperin Haris Munandar menyampaikan, terdapat 280 CPNS yang berhasil lulus, di antaranya meliputi 132 orang CPNS laki-laki dan 148 orang CPNS perempuan. Menurutnya, pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan fokus pemerintah saat ini berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), termasuk dalam pengembangan kompetensi ASN.
“Untuk itu, CPNS Kemenperin diharapkan menjadi aparatur yang dapat berpikir logis, profesional dan berintegritas, CPNS yang memahami arah kebijakan pengembangan industri nasional, serta CPNS yang siap menjalani tantangan Revolusi Industri 4.0 sesuai dengan konsepsi Road Map Making Indonesia 4.0,” paparnya.
Melawan aksi terorisme
Pada kesempatan tersebut, Airlangga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama melawan aksi terorisme. Namun, masyarakat khususnya pelaku industri, tidak perlu panik dan takut karena akan berdampak pada iklim investasi di Indonesia.
“Para pelaku industri di Indonesia harus berpegangan tangan untuk bersama-sama melawan aksi terorisme yang terjadi. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan terus melakukan aktivitas ekonomi dan juga ekspansi,” tuturnya.
Menurut Airlangga, para pelaku teror sengaja melakukan aksi tersebut untuk menciptakan suasana tidak kondusif, sehingga bisa memengaruhi perekonomian Indonesia. “Pelaku bom itu tak menghayati nilai-nilai luhur agama Islam. Itu tindakan yang sangat memalukan karena agama Islam ini kan rahmatan lil alamin. Peristiwa ini juga telah mendegradasi ajaran agama maupun rasa kemanusiaan,” ungkapnya.
Menperin mendorong sektor industri tetap beroperasi seperti biasa, meski telah terjadi aksi terorisme yang menelan korban jiwa. “Kami terus meyakinkan kepercayaan investor dan kalangan industri akan tetap ada dan pemulihan keamanan masih menjadi prioritas pemerintah,” tegasnya.
Usai rangkaian teror di Jawa Timur, Airlangga memastikan komitmen investor terutama sektor industri akan tetap berjalan seperti biasa. “Kami menyesalkan dan mengecam kejadian ledakan bom di beberapa lokasi di Surabaya, mengingat daerah ini merupakan kota industri dan bisnis,” ujarnya.
Menperin pun memastikan, ledakan bom yang terjadi tidak akan memengaruhi komitmen investasi sektor industri di Indonesia. Sekalipun saat ini ekonomi Indonesia tengah diterpa persoalan nilai tukar dan stabilitas keamanan, namun pemerintah yakin komitmen investor tetap akan berjalan normal. “Jadi kita tak boleh mentoleransi kegiatan teror yang sifatnya mendisrupsi perekonomian kita. Jadi ini kita harus lawan,” imbuhnya.
Airlangga optimistis kegiatan perekonomian harus terus berjalan untuk melawan terorisme yang sama sekali tidak dapat ditoleransi. Hal ini diharapkan akan menjaga stabilitas jangka panjang dan kepercayaan investor pada keamanan dalam negeri menjadi fokus yang terus diupayakan pemerintah.
(frs/id)