Guiana Space Center merupakan pusat peluncuran satelit Eropa milik European Space Agency (ESA) yang sudah berdiri 40 tahun dengan luas 700 km persegi. French Guiana sendiri merupakan wilayah luar negeri milik Prancis yang lokasinya di Amerika Selatan.
Posisi Kourou dipilih jadi pusat peluncuran satelit Eropa, karena lokasinya yang dekat dengan garis khatulistiwa. French Guiana yang bertetangga dengan Suriname ini juga memiliki cuaca yang stabil. Sehingga cocok untuk peluncuran roket.
Roket pembawa satelit BRIsat ini dibuat oleh Arianespace, perusahaan pembuat roket asal Prancis. Sementara satelit BRIsat dibuat oleh SSL, perusahaan asal Amerika Serikat (AS). Sudah ada 520 satelit yang diluncurkan oleh Arianespace. Pada 2015 lalu, Arianespace mencatatkan omzet 1,4 miliar euro.
BRIsat merupakan satelit kelima dari Indonesia yang diluncurkan Arianespace, dan merupakan satelit pertama milik bank yang diluncurkan perusahaan ini.
Nama roket peluncur ada Ariane 5 yang dirakit di Guiana Space Center. Tipe roket ini bisa mengangkut 2 satelit. Selain BRIsat, satelit ini juga mengangkut satelit ECHOSTAR XVIII.
detikFinance dan sejumlah awak media berkesempatan melihat tempat perakitan satelit hingga ruang kontrol peluncuran, pada Jumat (17/6/2016) waktu Kourou.
Fasilitas Guiana Space Center ini sangat luas. Sepanjang mata memandang, terlihat hutan luas, dan sejumlah fasilitas perakitan. Penjagaan sangat ketat oleh sejumlah tentara bersenjata lengkap. Ada sekitar 1.700 pekerja di sektor antariksa yang bekerja di Guyana ini.
Berat satelit BRIsat ini mencapai 1.872 kg, dan setelah diisi bahan bakar beratnya menjadi 3.540 kg.
BRIsat akan menjangkau wilayah layanan Indonesia dan negara-negara ASEAN, Asia Timur, sebagian Pasifik, serta Australia Barat. Satelit ini akan memiliki 36 x 36 MHz transponder C-Band dan 9 x 72 MHz Ku-Band.
Ada 45 transponder yang dimimiliki BRIsat. Dari jumlah itu, 4 transponder akan dialokasikan untuk kepentingan negara.
Proses perakitan roket hingga memasukkan satelit ke dalamnya membutuhkan waktu sekitar 30 hari. Setelah satelit dan roket siap dan tidak ada masalah lagi, maka roket dipindahkan ke lokasi peluncuran atau launchpad.
Selain itu, detikFinance melihat ruang kontrol yang terlihat kosong. Pada saat peluncuran, ruang itu akan diisi oleh 120 orang yang mempersiapkan peluncuran otomatis. Pilot akan mengoperasikan roket dari ruangan tersebut.
Waktu peluncuran bakal memakan waktu sekitar 56 menit. Tujuh menit sebelum peluncuran, hitungan mundur akan secara otomatis dilakukan oleh komputer di roket yang akan bekerja.
Satelit akan membutuhkan waktu 10 hari untuk mencapai orbit di 150,5 derajat bujur timur. Titik orbit ini sebelumnya digunakan oleh PT Indosat Tbk (ISAT).
BRI akan menjadi bank pertama di dunia yang memiliki satelit sendiri. Momen ini menjadi momen bersejarah bagi perbankan Indonesia.[ Sumber detik.com/Red ]