SUARAaktual.com | Kampar - Biasanya, desa terisolir identik dengan kemiskinan dan kebodohan. Namun ini tidak terjadi dengan desa Kualu kecamatan Tambang, terutama dusun Durian Tandang. Walaupun dusun ini terisolir karena tidak ada jembatan yang menghubungkan mereka dengan kantor desa, namun ekonomi masyarakat terbilang maju, karena dari 187 KK yang mendiami dusun tersebut semuanya mempunyai kebun sawit dan karet.
"Selama ini penghalang mereka hanyalah sungai yang membatasi dengan dunia luar. Kalau untuk menjual hasil perkebunan mereka langsung ke kawasan perkebunan di Perhentian Raja atau ke PT Tasmapuja kampar Timur karena dusun ini berbatasan dengan mereka " ujar kepala desa Kualu Jasri kepada SUARAaktual usai peresmian jembatan dan pelaksanaan peringatan gerakan nasional bakti gotong royong masyarakat (GNBGRM) ke XII dan hari kesatuan gerak PKK di desa tersebut (11/6)
Dijelaskanya, saat ini penduduk desa kualu secara keseluruhan 18 732 jiwa dengan 6000 KK, dari ribuan KK ini hanya 221 kk yang dinyatakan miskin.
Persoalan hanyalah dusun Durian Tandang tidak punya akses ke kantor desa yang letaknya bersebrangan. Hingga harus menggunakan rakit. Namun dengan dibangunnya jembatan gantung oleh pemrov Riau dan diresmikan oleh bupati Kampar jefry Noer (11/6) kamrin tersebut, maka hambatan ini sudah hilang
"Tidak ada lagi dusun yang terisolir sekarang semuanya dusun sudah punya akses transportasi yang bagus " ujarnya.
Dari pantauan SUARAaktual, kondisi infrastukrtur desa ini memang jauh lebih baik dibandingkan desa desa lain di Kampar, jalanan desa sudah dihotmik, bahkan jalan antara dusun dan gan saja sudah diaspal hotmik. Bukan hanya itu. Sarana mulai dari puskesmas, bumdes, lapangan boila kaki. Sekolah dan kantor desa semuanya megah.
Rumah Warga yang sebagian juga warga perumahan membuat bangunan desa tertata rapi dan indah. "Alhamdulillah kami bukan desa terisolir lagi" ujarnya (Liputan edi kurniawan)