SUARAaktual.com | Pekanbaru - Bentrok antar organisasi masyarakat yang terjadi di Desa Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Rabu (27/4/2016) sekitar pukul 00.30 WIB dini hari tadi, mengakibatkan tiga orang mengalami luka bacok dan satu orang meninggal dunia.
Menurut Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto, Rabu (27/4) siang mengatakan, bentrok yang terjadi antara ormas PP dan LMP Kasikan ini belum diketahui penyebab pastinya. Namun, ia sudah menyiagakan anggota di lokasi kejadian untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan lagi. "Untuk penyebab pastinya kita belum mengetahuinya. Akan tetapi, kita sudah menyiagakan anggota dari BKO, satu kompi brimob, satu pleton sabhara, sepuluh orang Propam dari Polda dan 12 orang intel dan reskrim. Mereka di sana tugasnya mengantisipasi apabila ada kericuhan lagi dan untuk menyisir korban-korban," ujarnya.
Secara terpisah, Kabid Humas Pold Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo menceritakan, dugaan awal terjadinya bentrok ini lantaran ormas dari LMP hendak membangun sebuah pos di Desa Kasikan. "Dugaan sementara penyebab bentrok antar dua ormas ini hanya salah faham saja," katanya.
Saat itu, kedua ormas sempat terlibat cekcok. Puncaknya saat ormas LMP melakukan sweeping dan akhirnya bentrok antar dua kubu tak terhindarkan. Salah satu korban bentrok yang meninggal dunia saat ini sudah berada di RS Bhayangkara Polda Riau guna dilakukan visum.
Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Kepolisian, selain menerjunkan anggota ke lokasi kejadian adalah dengan memanggil para pimpinan dari kedua ormas. Baik dari pimpinan kabupaten maupun pimpinan yang ada di provinsi. "Kita sudah memanggil pimpinan-pimpinan dari kedua ormas, baik dari kota maupun provinsi untuk dilakukan mediasi. Selain itu, juga disampaikan kepada kedua belah pihak agar dapat menahan diri," pungkas Guntur.[ Sumber Jurnalmetronews ]
Menurut Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto, Rabu (27/4) siang mengatakan, bentrok yang terjadi antara ormas PP dan LMP Kasikan ini belum diketahui penyebab pastinya. Namun, ia sudah menyiagakan anggota di lokasi kejadian untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan lagi. "Untuk penyebab pastinya kita belum mengetahuinya. Akan tetapi, kita sudah menyiagakan anggota dari BKO, satu kompi brimob, satu pleton sabhara, sepuluh orang Propam dari Polda dan 12 orang intel dan reskrim. Mereka di sana tugasnya mengantisipasi apabila ada kericuhan lagi dan untuk menyisir korban-korban," ujarnya.
Secara terpisah, Kabid Humas Pold Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo menceritakan, dugaan awal terjadinya bentrok ini lantaran ormas dari LMP hendak membangun sebuah pos di Desa Kasikan. "Dugaan sementara penyebab bentrok antar dua ormas ini hanya salah faham saja," katanya.
Saat itu, kedua ormas sempat terlibat cekcok. Puncaknya saat ormas LMP melakukan sweeping dan akhirnya bentrok antar dua kubu tak terhindarkan. Salah satu korban bentrok yang meninggal dunia saat ini sudah berada di RS Bhayangkara Polda Riau guna dilakukan visum.
Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Kepolisian, selain menerjunkan anggota ke lokasi kejadian adalah dengan memanggil para pimpinan dari kedua ormas. Baik dari pimpinan kabupaten maupun pimpinan yang ada di provinsi. "Kita sudah memanggil pimpinan-pimpinan dari kedua ormas, baik dari kota maupun provinsi untuk dilakukan mediasi. Selain itu, juga disampaikan kepada kedua belah pihak agar dapat menahan diri," pungkas Guntur.[ Sumber Jurnalmetronews ]