SUARAaktual.com | Siakhulu - Salah satu kunci keberhasilan adalah semangat yang bekobar, Hal ini telah dicontohkan Bupati Kampar, dengan semangat program RTMPE yang telah dicontohkan Bupati, ini mampu membuktikan Terzerokan Kemiskinan di Kabupaten Kampar". Demikian dikatakan Inspektur Utama BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Pusat Mieke Selfia Sangian ketika mengunjungi Lahan Percontohan Program RTMPE di Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Selasa (27/10).
Mieke Selfia Sangian juga mengatakan kepada peserta P4s bahwa Semangat untuk memperbaiki perekonomian harus tetap dijaga, karena sebahagian Keberhasilan terletak kepada semangatnya ujar Mieke.
Dirinya juga menyampaikan Bahwa dengan belajar banyak dari pelatihan ini khususnya program RTMPE (Rumah Tangga Mandiri Pangan dan energi) ini Merupakan salah satu bentuk nyata dari Upaya meningkatkan kesejahteraan perekonomian Peserta ujar Mieke Selfia Sangian.
Ditambahkannya Program RTMPE merupakan salah satu revolusi perekonomian, keluar dari kemiskinan, pengangguran dan meperdayakan keluarga yang ada dirumah. Dalam program ini pula mengubah atau merevolusi mental dari pemalas menjadi rajin dan memiliki penghasilan sendiri Ungkap Mieke Selfia Sangian.
"Kalau seperti ini bangsa kita tidak lagi menjadi bangsa Kuli, melainkan menjadi pelaku ekonomi, dan masyarakat kita mampu berperan serta dalam roda perekonomian Indonesia dan Global".
Eva yuliana dalam sambutan Motivasinya bahwa peserta harus terimakasih kepada pemda Kampar yang telah perduli dengan nasib kita sebagai wanita yang ingin mandiri, sekarang saatnya wanita tangan diatas, maknanya wanita tidak lagi bergantung kepada suami, dan wajib membantu perekonomian keluarga ujarnya.
"Dahulukan kepentingan keluarga, utamakan kebutuhan Bersama, Seluruh peserta jahit menjahit ini punya satu tujuan adalah, ingin beda dari wanita lainnya, yakni wanita Mandiri dan masuk Sorga".
Eva Yuliana mengatakan ketika dirinya mendampingi Bupati Kampar Menerima kunjungan Inspektur Pusat BKKBN ketika mengunjungi Pelatihan BKBM Jahit menjahit di Desa Kubang Jaya.
Bupati Kampar Jefry Noer dalam sambutannya mengatakan bahwa Salah satu program itu adalah Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE). Kampar membangun pondok-pondok sederhana di atas lahan 1.000 dan 1.500 meter persegi. ''Ini adalah lahan percontohan yang nantinya akan kita realisasikan pembangunannya di desa-desa sehingga masyarakat dengan mudah belajar dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa,'' kata Jefry.
Dari pengalaman situlah saya Amati Teliti dan Melaksanakan (ATM), karena misi kita membangun kampar dengan lima pilar dan dikerucutkan dengan Zero kemiskinan, zero pengangguran dan zero rumah kumuh, untuk itulah pemda kampar mulai mendata kemiskinan yang ada di Kampar. Pada tahun 2012 tercatat sebanyak 22,48 % masyarakat miskin di Kampar dengan kategori Anak 1 penghasilan dibawah R 1,3 juta/bulannya, setelah 2013 alhamdullah kemiskinan berkurang 3% serta tahun awal 2014 juga berkurang sebanyak 6%,."Ungkap Jefry"
Melihat kondisi tersebuat, Pemda Kampar memulai melaksanakan kegiatan Pusat Pelatihan Petanian Pedesaan Swadaya Masyarakat (P4S) Kubang Jaya, dimana pelatihan dikhususkan untuk masyarakat miskin selama dua minggu dengan nantinya diberikan modal pinjaman modal dana bergulir dari Bank bPR Sarimadu serta dana KKPE dari Bank Riau Kepri.
Untuk mewujudkan tri zero diatas saat ini pemda dengan hasil ATM Bupati Kampar membuat trobosan program terbaru yang sederhana tetai menjanjikan yang disebut Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE), dimana dalam RTMPE masyarakat yang sudah mengikuti pelatihan P4S disegerakan membuat RTMPEnya agar nantinya dia orang miskin jadi kaya dan masuk surga.
Bagaimana tidak lanjut Jefry, dengan lahan yang hanya seluas 1000 meter serta modal Rp 120 juta yang dipinjamkan dari Bank BPR Sarimadu atau Bank Riau Kepri serta bantuan CSR Perusahaan akan bisa menghasilkan Rp 10 sampai Rp 25 juta/bulannya. Dimana dalam RTMPE terdapat enam ekor sapi, 100 ekor ayam petelor, ikan lele, kebun bawang dan cabe masing-masing seluas 200 meter, serta sayur-sayuran lainnya.
Dengan demikian, dari beberapa yang terdapat didalam RTMPE tersebut yang menjanjikan adalah hasil dari urine dan kotoran sapi yang bisa menghasilkan uang Rp 15 juta/bulan, ditambah ayam petelor minimal Rp 3 juta/bulan, ditambag juga dari hasil bawang dengan bibit 50 kg akan menghasilkan 500 kg diluar hasil dari anak sapi enam ekor/tahunnya. Insyaalh tahun ini 1200 RTMPE akan tersebar di setia Kecamatan, untuk itu kedepan kita akan bisa swasmbada sapai, ayam, telor, ikan, bawang dan cabe. (Humas Kampar)
Related Posts:
Komentar Anda












Terkini:

otomotif


