SUARAaktual.com | Pekanbaru - Inilah waktu yang tepat bagi para Kuli Tinta untuk menuangkan pemikiran melalui tulisan. Masih ingat saat waktu duduk dibangku sekolah dasar (SD), dengan semangatnya sang guru menceritakan tentang semangat parapejuang merebut bangsa ini. Bahkan jiwa dan rega mereka berikan untuk mempertahankan kedaulatan bangsa yang berbendera merah putih. Bahkan kisah perjuangan itu telah digadang –gadangkan bahwa bangsa ini bangsa yang kompak, berbangsa satu yakni Indonesia, Berbahasa satu yakni Bahasa Indonesia. Hingga negara ini merdeka hanya dengan keberanian masyarakatnya memberikan perlawanan kepada penjajah, hanya dengan bambu runcing.
Kini masa itu telah berakhir, tepatnya tanggal 17 Agustus 2015 mendatang bangsa kita ini telah berumur 70 tahun pas. Bahkan, dari Sabang sampai Marauke tidak pernah akan lupa hari bersejarah itu. Berbagai perlombaan dan kegiatan untuk mengenang berapa perihnya perjuangan bangsa ini tempo dulu. Apakah kita sudah merdeka, apakah rakyat sudah sejahtera, apakah pemimpin kita memiliki rasa kebersamaan layaknya pejuang dulu. Menurut penulis bangsa ini mayoritas masih melahirkan orang cerdas mencari celah untuk kepentingan pribadi dan korupsi.
Hal itu terbukti, hampir keseluruhan pemimpin negara ini tersangka masalah korupsi. Mulai dari pucuk hingga keuratnya. Ibarat pohon kayu yang berbuah, jika urat hingga pucuknya sudah busuk tentunya akan menghasilkan buah yang busuk juga.
Kini masa itu telah berakhir, tepatnya tanggal 17 Agustus 2015 mendatang bangsa kita ini telah berumur 70 tahun pas. Bahkan, dari Sabang sampai Marauke tidak pernah akan lupa hari bersejarah itu. Berbagai perlombaan dan kegiatan untuk mengenang berapa perihnya perjuangan bangsa ini tempo dulu. Apakah kita sudah merdeka, apakah rakyat sudah sejahtera, apakah pemimpin kita memiliki rasa kebersamaan layaknya pejuang dulu. Menurut penulis bangsa ini mayoritas masih melahirkan orang cerdas mencari celah untuk kepentingan pribadi dan korupsi.
Hal itu terbukti, hampir keseluruhan pemimpin negara ini tersangka masalah korupsi. Mulai dari pucuk hingga keuratnya. Ibarat pohon kayu yang berbuah, jika urat hingga pucuknya sudah busuk tentunya akan menghasilkan buah yang busuk juga.
Dampak dari keberandalan pemimpin bejat itu, kesejahteraan dirampas. Banyaknya, masyarakat tidak mendapatkan hidup yang layak, generasi muda putus sekolah, lowongan pekerjaan minim, lahan-lahan masyarakat yang seharus bisa digarap dirampas dan dikuasai perusahan-perusahan yang serakah, generasi muda diracuni dengan narkoba.
Miris, hutan hijau yang biasanya membentang luas kini hanya tinggal sejarah. Budaya yang seharusnya dipertahankan sudah mulai dirampas oleh negara lain. Hal ini suatu bukti tidak adanya perhatian pemimpin bangsa ini akan kelangsungan hidup anak cucu dimasa yang mendatang. Kita berbicara di kampung saya sajalah dulu, yaitu Provinsi Riau. Kalau berbicara Riau, orang berfikir negeri kaya akan minyak " Diatas Minyak Dibawah Minyak " itulah orang menyebutnya.
Dibawah minyak artinya Riau terkenal dengan minyak mentahnya yang disedot untuk sekian juta barel perharinya. Kemudian Riau juga penyumbang minyak mentah terbesar terbuiat dari buah sawit.
Miris, hutan hijau yang biasanya membentang luas kini hanya tinggal sejarah. Budaya yang seharusnya dipertahankan sudah mulai dirampas oleh negara lain. Hal ini suatu bukti tidak adanya perhatian pemimpin bangsa ini akan kelangsungan hidup anak cucu dimasa yang mendatang. Kita berbicara di kampung saya sajalah dulu, yaitu Provinsi Riau. Kalau berbicara Riau, orang berfikir negeri kaya akan minyak " Diatas Minyak Dibawah Minyak " itulah orang menyebutnya.
Dibawah minyak artinya Riau terkenal dengan minyak mentahnya yang disedot untuk sekian juta barel perharinya. Kemudian Riau juga penyumbang minyak mentah terbesar terbuiat dari buah sawit.
Jadi ketawa kalau mengingatnya , kenapa tidak ? bunyi luar biasa sangat kaya, kenyataanya tidak begitu. Pengangguran tinggi, infrastruktur pembangunan tidak merata, pendidikan buruk. Mau tahu parahnya lagi, kepala pemerintahanya berakhir ke dalam penjara. Mau tahu penyakit apa mereka masuk bui, yaitu korupsi. Nih biar penulis bahas deh sedikit korupsi itu apa, korupsi itu adalah maling uang rakyat, yang mana seharusnya uang tersebut adalah untuk kesejahteraan rakyat dipakai untuk memperkaya diri sendiri.
Lain halnya pernyataan Sekretaris Jendral Gerakan Wartawan Riau Independent Rahmad HT,Di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 70 Tahun ini hendaknya kita sebagai Kuli Tinta pertajamlah tulisan kita untuk memberikan teguran kepada Pemerintahan agar setiap yang di lakukan oleh Pemerintah selalu terkontrol oleh kita,hingga oknum Pemerintah yang akan melakukan Tindakan Korupsi tidak terjadi,hingga Provinsi Riau menghasilkan Pemerintahan yang bersih dari Hal-hal KKN.
Sudah ya pembaca.., ini hanya goresan sedikit tinta untuk bangsa ini biar mengarah ke arah yang lebih baik, agar bangsa ini terlepas dari belenggu yang namanya korupsi dan generasi muda tersekamatkan dari bahaya narkoba. Selamat Ulang Tahun yang ke-70 Untuk Bangsa Indonesia, Ini harapan kami anak negeri bangsa maju rakyat sejahtera. Korupsi Mari Bersama Kita Berantas..!! (Liputan Redaksi)