SUARAaktual.co | Jakarta - Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei terkait peta kontestasi pemilu legislatif (pileg) 2019. Hasil survei menunjukkan hanya ada 7 dari 16 partai yang lolos ke parlemen dengan mencapai ambang batas minimal 4 persen atau parliamentary treshold. 9 partai lainnya gagal ke Senayan.
Tiga besar partai berdasarkan survei adalah PDIP dengan 26,3 persen, Partai Gerindra 16,2 persen, dan Partai Golkar 11,3 persen.
"PDIP masih tertinggi di atas, kedua ada Gerindra, ketiga Golkar. Kemudian Partai Kebangkitan Bangsa, selanjutnya Demokrat, NasDem dan PKS," kata Direktur Riset Charta Politica, Muslimin, di Es Teller 77, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/4).
Elektabilitas partai politik (tertutup) versi Charta Politika. Foto: Dok. Charta Politika
Selain itu, 4 partai lainnya menyusul dan diprediksi lolos pileg adalah PKB dengan 8,5 persen, Demokrat 5,2 persen, NasDem 5,2 persen dan PKS 5 persen.
Muslimin menjelaskan, PDIP dan Gerindra berada di dua posisi teratas karena dipengaruhi oleh coattail effect atau ekor jas dengan sosok capres yang diusung dari masing-masing partai, yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Memilih PDIP karena mengusung capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sedangkan Gerindra tertarik pada figur Prabowo Subianto," kata Muslimin.
Selain itu, 4 partai lainnya menyusul dan diprediksi lolos pileg adalah PKB dengan 8,5 persen, Demokrat 5,2 persen, NasDem 5,2 persen dan PKS 5 persen.
Muslimin menjelaskan, PDIP dan Gerindra berada di dua posisi teratas karena dipengaruhi oleh coattail effect atau ekor jas dengan sosok capres yang diusung dari masing-masing partai, yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Memilih PDIP karena mengusung capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sedangkan Gerindra tertarik pada figur Prabowo Subianto," kata Muslimin.
Kemantapan partai politik versi Charta Politika. Foto: Dok. Charta Politika
Sementara untuk parpol lainnya dipilih dengan alasan yang beragam. Misalnya, pemilih memilih PKB, Golkar, dan PPP karena sebagian sudah terbiasa memilih partai tersebut. Kemudian sebanyak 15,4 persen pemilih NasDem karena tertarik dengan figur caleg-caleg yang diusung oleh partai besutan Surya Paloh itu.
Ada juga yang memilih karena faktor ketua umumnya. Sebut saja ada sebanyak 11,5 persen pemilih Partai Demokrat yang memilih karena tertarik figur ketua umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), begitu juga dengan 11,1 persen pemilih PBB yang tertarik dengan ketua umum Yusril Ihza Mahendra, dan 17,5 persen pemilih Partai Perindo karena sosok Hary Tanoesoedibjo.
Sementara untuk parpol lainnya dipilih dengan alasan yang beragam. Misalnya, pemilih memilih PKB, Golkar, dan PPP karena sebagian sudah terbiasa memilih partai tersebut. Kemudian sebanyak 15,4 persen pemilih NasDem karena tertarik dengan figur caleg-caleg yang diusung oleh partai besutan Surya Paloh itu.
Ada juga yang memilih karena faktor ketua umumnya. Sebut saja ada sebanyak 11,5 persen pemilih Partai Demokrat yang memilih karena tertarik figur ketua umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), begitu juga dengan 11,1 persen pemilih PBB yang tertarik dengan ketua umum Yusril Ihza Mahendra, dan 17,5 persen pemilih Partai Perindo karena sosok Hary Tanoesoedibjo.
Trend elektabilitas partai politik versi Charta Politika. Foto: Dok. Charta Politika
Sementara untuk partai yang diprediksi tidak lolos pileg namun masih memiliki peluang adalah PAN (3,3%), PPP (2,4%), PSI (2,2%), Perindo (2%).
"Ini partai menengah, masih punya kesempatan lolos karena ada 11,7 persen pemilih yang belum memutuskan pilihan," kata Muslimin.
Sedangkan untuk partai lainnya yakni, Hanura (1%), PBB (0,5%), PKPI (0,2%), Partai Garuda (0,2%), dan Partai Berkarya (0,1%) diprediksi sulit untuk lolos di Pileg 2019. "Partai-partai ini rasanya sulit untuk lolos ke parlemen," imbuhnya.
Survei ini dilakukan pada 19-25 Maret 2019 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuisioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 2.000 responden dari 34 provinsi. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara untuk partai yang diprediksi tidak lolos pileg namun masih memiliki peluang adalah PAN (3,3%), PPP (2,4%), PSI (2,2%), Perindo (2%).
"Ini partai menengah, masih punya kesempatan lolos karena ada 11,7 persen pemilih yang belum memutuskan pilihan," kata Muslimin.
Sedangkan untuk partai lainnya yakni, Hanura (1%), PBB (0,5%), PKPI (0,2%), Partai Garuda (0,2%), dan Partai Berkarya (0,1%) diprediksi sulit untuk lolos di Pileg 2019. "Partai-partai ini rasanya sulit untuk lolos ke parlemen," imbuhnya.
Survei ini dilakukan pada 19-25 Maret 2019 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuisioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 2.000 responden dari 34 provinsi. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
sumber: kumparan