Simulasi Sispam Kota Polres P.Sidimpuan Jelang Pemilu. Massa "Bentrok" Dengan Polisi

Suasana simulasi Sispamkota yang digelar di Stadion H.M Nurdin Nasution, Sabtu (30/3/2019).

SUARAaktual.co | P.Sidimpuan,Sumut - Gelar Gladi Lapangan Sispam Kota dalam rangka operasi Mantap Brata 2019 Polres Padangsidimpuan dipusatkan di Stadion HM Nurdin Nasution (30/03/2019). Guna pengamanan menghadapi Pemilu Tahun 2019, tingkatkan Sinergitas antara TNI dan Polri dengan komponen lainnya mewujudkan keamanan dalam negeri yang kondusif.

Gladi lapangan Langsung dipimpin oleh Kapolres Kota Padangsidimpuan AKBP Hilman Wijaya SIK MH. Dan turut di Hadiri Walikota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution, SH, Ketua DPRD Hj.Taty Ariyani Tambunan, SH, Ketua Bawaslu Syafri Muda Harahap, Komisioner KPU serta unsur TNI dan para Pimpinan OPD.




Antisipasi Penanggulangan Anarkis atau Perebutan Pileg dan Pilpres 2019. Dalam simulasi yang digelar di Stadion HM Nurdin Nasution, perbincangkan beberapa skenario tentang cara pengamanan pihak kepolisian. Yang penting untuk mengatasi kerusuhan yang akan terjadi pada saat pelaksanaan Pemilu pada 17 April mendatang.

Skenario Sispam Kota Operasi Mantap Brata 2019 Diawali dengan terjadi permasalahan di TPS, satu orang masyarakat yang akan memilih tidak terdaftar dalam DPT namun memiliki KTP dan memaksa untuk tetap dapat memilih kemudian pihak KPPS menjelaskan kepada yang bersangkutan bagaimana ketentuannya.

Kemudian terjadi Permasalahan saat perhitungan suara di TPS (lewat dari waktu).

Ketika dilaksanakan perhitungan suara di TPS, waktu sudah pukul 24.00 wib dan pihak KPPS menyatakan akan melanjutkan pada keesokan harinya. Masyarakat dan para saksi yang berada di TPS keberatan dan memaksa Ketua KPPS terus melanjutkan perhitungan. Dan setelah pihak dari KPU memberikan penjelasan terkait keputusan Mahkamah Konsititusi ( MK) memperpanjang waktu penghitungan suara Pemilu 2019 di tempat pemungutan suara (TPS) maksimal 12 jam sejak berakhirnya hari pemungutan suara atau hingga Kamis (18/4/2019) pukul 12.00, para saksi setuju melanjutkan pada keesokan harinya.

Petugas KPPS yang membawa kotak suara menuju gudang desa yang dikawal oleh Polri dan Linmas dan ketua KPPS sekelompok masyarakat mengendarai sepeda motor menghadang dan berusaha untuk merebut Surat Suara yang sedang dikawal sehingga terjadi kekacauan.

Kemudian simulasi terjadinya Kerusuhan di Kantor KPU, terdapat perbedaan hasil suara di TPS dan PPK. Ketika dilakukan perhitungan suara di KPU terjadi perbedaan hasil suara dari TPS dan PPK sehingga mengakibatkan sekelompok masyarakat merasa keberatan dan melakukan kerusuhan di Kantor KPU.




Ton Dalmas Awal diturunkan untuk dapat menghalangi massa, namun massa yang semakin anarkis membuat pasukan dalmas lanjutan untuk membantu pertahanan. Berbekal tameng dan pentungan berusaha menjinakan masa yang brutal.

Lagi lagi Aksi massa dapat dibubarkan dan jumlahnya semakin meningkat maka dilakukan Lintas Ganti oleh Kompi PHH Brimob untuk dapat membubarkan massa namun tidak berhasil sehingga untuk membuat pengurai masa depan pihak Polri harus menembakkan Water Canon /meriam air (diasumsikan Mobil Pemadam kebakaran) Namun massa masih saja tidak bubar dan semakin bringas bahkan sudah menuju pengrusakan dan bakar - bakar hingga diturunkan Ton penembak Brimob.

Serangkaian Panggilan dan Tembakan berdentum yang mana petugas terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur dengan melumpuhkan provokator. Kemudian Tim medis yang sudah siaga langsung menuju ketempat kejadian guna menolong oknum massa yang menjadi korban.

Sebelumnya Kapolres Padangsidimpuan Hilman Wijaya SIK, MH Maksud Sispam kota menunjuk kepada anggota yang terlibat kesiapan dalam penyelenggaraan Pileg dan Pilpres dengan sisa waktu kurang lebih 19 hari lagi.

Sejauh ini masih aman dan Kondusif, tapi upaya pencegahan jelang Pemilu 17 April yang sudah dekat pencegahan terus dilakukan dengan wujud patroli bersama dengan TNI dan Stakeholder dan kegiatan Rakor KPU dan Bawaslu, Rakor dengan elemen pengamanan yang bisa dilakukan," pungkasnya.
(DP.003)