![]() |
Karangan bunga ucapan selamat Medan menjadi kota terjorok, terpampang di depan Kantor Walikota Medan (Foto: Dok. Istimewa)
|
Karangan bunga itu bertuliskan 'Selamat Sukses Kepada Wali Kota Medan Atas Penghargaan Kota Terjorok Bagi Kota Medan Tahun 2019. Semoga Bapak Sehat Selalu #SayangiMedan'.
Karangan bunga itu mengundang kehebohan masyarakat yang melintasi jalan di depan kantor wali kota. Masyarakat banyak mengabadikan foto karangan bunga itu hingga tersebar di media sosial dan aplikasi pesan.
Karangan bunga itu diperkirakan dipasang sekitar pukul 09.30 WIB. seperti dilansir dari kumparan, saat kemudian mengeceknya pada Kamis siang, namun karangan bunga itu sudah tak ada lagi setelah viral di media sosial.
![]() |
Anak-Anak di Sungai Deli, berenang dipinggiran Sungai Deli yang penuh sampah. (Foto: Rahmat Utomo/kumparan)
|
"Jam sepuluh pagi tadi sudah diangkat naik mobil pick up, tapi saya kurang tahu siapa yang mengangkat. Apakah dari pemasang papan bunga atau dari Pemko," kata seorang petugas Satpol PP yang tengah berjaga di depan kantor wali kota dan tidak mau disebutkan namanya, Kamis (23/1).
Setelah ditelusuri, ternyata pengirim papan bunga tersebut adalah M Yusuf Hanafi dari organsiasi masyarakat Aliansi Sayangi Medan. Ia mengaku sindiran itu diberikan sebagai bentuk keprihatinannya terhadap Kota Medan yang saat ini mendapat predikat kota terkotor di Indonesia oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Kami sangat mengapresiasi predikat tersebut bisa diraih oleh Wali Kota Medan Dzulmi Eldin. Meskipun apresiasi ini merupakan kritikan untuk beliau," ujar Yusuf.
Setelah ditelusuri, ternyata pengirim papan bunga tersebut adalah M Yusuf Hanafi dari organsiasi masyarakat Aliansi Sayangi Medan. Ia mengaku sindiran itu diberikan sebagai bentuk keprihatinannya terhadap Kota Medan yang saat ini mendapat predikat kota terkotor di Indonesia oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Kami sangat mengapresiasi predikat tersebut bisa diraih oleh Wali Kota Medan Dzulmi Eldin. Meskipun apresiasi ini merupakan kritikan untuk beliau," ujar Yusuf.
![]() |
Sampah masyarakat yang dibuang di pinggir Sungai Deli. (Foto: Rahmat Utomo/kumparan)
|
Yusuf menilai saat ini Dzulmi terkesan tidak pernah mendengarkan keluhan dan masukan dari masyarakat, yang dibuktikan dengan sedikitnya langkah konkret selama menjabat sebagai wali kota.
"Dia itu sepertinya sangat keras kepala dan kita bisa lihat tidak ada gebrakan apapun di Kota Medan sejak dia memimpin," ungkap Yusuf.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kabag Humas Pemko Medan Ridho Nasution mengaku belum mengetahui adanya karangan bunga yang dikirim dan ditujukan untuk Pemerintah Kota Medan.
"Saya sendiri belum melihat. Tapi Medan adalah rumah kita bersama. KLHK juga sudah menyebutkan, Medan juga bukan terkotor. Tapi nilainya rendah," jelas Ridho.
Menurutnya, permasalahan sampah di Kota Medan tidak bisa dibebankan pada Pemko saja. Dibutuhkan kesadaran dari masyarakat dalam mewujudkan Kota Medan yang lebih bersih.
"Pemko selalu berusaha melayani masyarakat dalam hal kebersihan. Terkait pembuangan sampah kapan. Kemudian langkah apa saja, kemudian goyong royong juga kita harapkan dari masyarakat," tutupnya.
Sebelumnya, Kementerian LHK memberikat predikat kota dengan penilaian paling rendah dalam Penghargaan Adipura kepada Medan, dalam kategori Kota Metropolitan. Selain Medan, Kota Bandar Lampung dan Manado juga masuk dalam kategori yang sama.
sumber : kumparan
"Dia itu sepertinya sangat keras kepala dan kita bisa lihat tidak ada gebrakan apapun di Kota Medan sejak dia memimpin," ungkap Yusuf.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kabag Humas Pemko Medan Ridho Nasution mengaku belum mengetahui adanya karangan bunga yang dikirim dan ditujukan untuk Pemerintah Kota Medan.
"Saya sendiri belum melihat. Tapi Medan adalah rumah kita bersama. KLHK juga sudah menyebutkan, Medan juga bukan terkotor. Tapi nilainya rendah," jelas Ridho.
Menurutnya, permasalahan sampah di Kota Medan tidak bisa dibebankan pada Pemko saja. Dibutuhkan kesadaran dari masyarakat dalam mewujudkan Kota Medan yang lebih bersih.
"Pemko selalu berusaha melayani masyarakat dalam hal kebersihan. Terkait pembuangan sampah kapan. Kemudian langkah apa saja, kemudian goyong royong juga kita harapkan dari masyarakat," tutupnya.
Sebelumnya, Kementerian LHK memberikat predikat kota dengan penilaian paling rendah dalam Penghargaan Adipura kepada Medan, dalam kategori Kota Metropolitan. Selain Medan, Kota Bandar Lampung dan Manado juga masuk dalam kategori yang sama.
sumber : kumparan