Imran merupakan korban begal sadis di Jl Dato Ribandang, Kecamatan Tallo, Makassar, Minggu (25/11/2018) malam.
Pantauan awak Tribun-Timur.com, pukul 15.30 Wita, Imran nampak masih lemas di ruang perawatan usai menjalani operasi tangan kirinya yang putus diserang pelaku begal menggunakan parang.
Saat dihampiri, Imran, mengungkapkan, sebelum kejadian ia hendak menginap di rumah rekannya bernama Hairul.
"Ceritanya saya menunggu di depan rumahnya ini Hairul untuk dibukakan pagar. Pas menunggu, tiba-tiba ada dua orang naik motor dekati ka, baru langsung nakasih keluar parangnya, terus lari ka baru mereka nakejar ka," kata Imran.
Saat pelaku yang belum diketahui identitasnya melakukan pengejaran, Imran mengaku terus berusaha menghindari serangan pelaku.
"Pas ka terus lari menghindar, natebaskanmi parangnya jadi saya tangkis terus kenami tanganku. Seandainya tidak saya tangkis muka ku nakena," ujar Imran.
Melihat tangan ya terputus terkena sabetan senjata tajam pelaku begal, Imran yang masih sadarkan diri pun terjatuh.
"Waktu jatuh, dia (pelaku begal) teriak-teriak mi minta hapeku. Dia bilang, "sini hapemu-sini hapemu, jadi saya lemparmi terus dia ambil baru pergi," ujarnya.
Usai menyerahkan handpone miliknya, mahasasiswa asal Enrekang itu pun bergegas mengambil potongan tangannya yang ditebas pelaku begal.
"Saya ambilji itu tanganku, lalu saya jepit masuk diperutku. Lalu jalanka, tapi terjatuhki dari perutku karena mungkin loyoma juga karena banyakmi darah keluar," ungkap Imran.
Saat ini pelaku begal yang menurut Imran berjumlah dua orang, masih dalam pengejaran aparat kepolisian.
sumber : Tribun_timur