![]() |
Operasi Pasar Hari ke 3: Masyarakat tampak antusias mendengar arahan dari Kabag perekonomian Sekretariat pemko Padangsidimpuan Agus Sallim Siregar, Jumat (16/11) |
SUARAaktual.co | Padangsidimpuan - Menyikapi keluhan dan keresahan masyarakat terkait kelangkaan dan melonjaknya harga Gas LPG (liguified petroleum gas) 3 kg yang telah hampir terjadi selama sepekan ini Pemerintah Kota Padangsidimpuan (Psp) mengambil sikap dengan melakukan operasi pasar.
"Operasi pasar dilaksanakan selama 3 hari disejumlah titik di 6 (enam) kecamatan se Kota Psp yang diprakarsai Kabag Perekonomian Agus Salim Siregar dan di lapangan di dampingi oleh Asisten II Rahuddin Harahap ini, diawali dari pelosok kecamatan Psp Hutaimbaru dan Psp Utara dengan menyalurkan sebanyak 560 tabung dari dari pihak Agen PT.Karim Bersaudara Gas, kemudian pada hari ke 2 di Kecamatan Psp Selatan dan Psp Tenggara juga dengan jumlah yang sama 560 tabung dari dari pihak Agen PT Amora Deras Gas dan pada hari ke 3 di Kecamatan Psp Angokola Julu, kecamatan Psp Hutaimbaru dan Batunadua juga di distribusikan sebanyak 560 tabung melon 3 kg dari dari pihak Agen PT Angkola Jaya Perkasa.
"Selain Gas LPG 3 kg, operasi pasar juga dilakukan penjualan beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu yang bekerjasama dengan Bulog. Dari kerterangan Perum Bulog Subdivre PSP, Rifmad pinanyungan yang menjabat kasi komersil membeberkan selama operasi pasar pihaknya menjual kurang lebih 800 Kg Beras, Gula 110 kg dan minyak goreng kurang lebih 96 kg.
Dari amatan awak media selama 3 hari operasi pasar tersebut masyarakat sangat bersyukur dan antusias atas adanya operasi pasar tersebut, dan mengharapkan agar pendistribusiannya merata yakni dilakukan tidak hanya fokus di jalan jalan protokol saja. Namun masyarakat juga sangat mengharapkan kegiatan seperti ini jangan kali ini aja akan tetapi mereka meminta kepada Pemerintah agar hal semacam ini dilakukan secara berkesinambungan.
Seperti penuturan Kepala Desa Pal IV Pijorkoling Kecamatan Psp Tenggara, saat ditemui awak media pada hari ke 2 operasi pasar, Kamis (15/11) yang digelar di depan kantornya iya merasa senang dan menyampaikan terima kasih kepada Pemko Psp, dalam hal ini Walikota Psp dan instansi terkait yang ikut dalam pelaksanaan operasi pasar tersebut. Karena menurutnya dengan adanya kegiatan seperti ini dapat meringankan dan membantu warganya terutama warga miskin, dengan harapan kegiatan semacam ini dilakukan secara berkesinambungan, jangan kali ini aja,"ujar kepdes seraya mengatur warganya mengantri untuk mendapatkan Gas LPG 3 Kg dengan harga HET, RP. 16.000,./Tabung.
Senada dengan Boru Nasution Warga desa Gondang Kecamatan Psp Hutaimbaru, kepada awak media, Jum'at (16/11) iya menceritakan di daerahnya itu dia tidak tau ada pangkalan atau tidak, karena selama ini dia hanya beli dari warung warga, itu pun tersendat sendat kadang ada kadang tidak Gasnya dan kalau Gasnya habis akan meminta keponakannya membeli dari luar Desanya.
"Dengan kegiatan seperti ini secara pribadi saya sangat mengapresiasi pemerintah dan berharap kegiatan seperti ini jangan hanya sekali saja akan tetapi berkesinambungan. " ini sangat membantu warga yang biasanya membeli Gas dengan harga Rp. 21.000,. hingga Rp. 24.000,. dan kalau langkah seperti belakangan ini harga mencapai Rp. 28.000,.
Disisi lain dari informasi yang di kutip langsung dari sebagian warga di 6 kecamatan tersebut juga meminta kepada pemerintah agar memberikan selebaran ataupun menerbitkan daftar Sub agen (pangkalan) yang berada di wilayah atau kecamatan tempat tinggal mereka, karena selama ini dari keterangan warga mereka membeli Gas LPG 3 Kg dari pengecer yang ada di warung warung warga.
Selain itu warga menilai akibat ketidaktauan dan minimnya informasi tentang hal tersebut mereka menduga para Agen dan Sub Agen (Pangkalan) kong kali kong dengan pengecer sehingga lebih memilih menyalurkan Gas LPG tersebut kepada pengecer selain cepat habis juga kemungkinan keuntungannya lebih besar. Sehingga dengan habisnya Gas LPG 3 Kg di Pangkalan dengan stok yang terbatas Para pengecer dengan beragam strategi mampu mendapat stok tabung ditingkat pangkalan lalu menjualnya diatas ketentuan harga eceran tertinggi (HET)," duga warga.
Ironisnya lagi, saat operasi pasar berlangsung di salah satu kelurahan di Psp Selatan, dengan menggunakan betor tampak pengecer melangsir kurang lebih 40 tabung ke warungnya. Dan saat dicegat dan diberi arahan oleh kabag Perekonomian Agus Salim Siregar, dan disaksikan awak media tabung Gas LPG 3 Kg tersebut menurut, pengakuannya gas LPG 3 Kg didapatkannya langsung dari salahsatu agen yang diantar langsung di dekat kediamannya.
"Untuk itu warga berharap persoalan tersebut juga bisa menjadi perhatian pemerintah dan penegak hukum apalagi menurut informasi yang mereka dapatkan di berbagai daerah yang mereka dapatkan dari berbagai media, pengecer itu hanya dapat menjual 5 - 10 tabung, pun kalau melebihi harus ada ijin resmi dan harganya masih standar dan sebatas wajar, "ujar warga.
Disetiap lokasi pendistribusian Kabag Perekonomian seketariat Kota Psp Agus Salim Siregar menuturkan kepada masyarakat yang ingin mengambil gas elpii bersubsidi 3 kg dari Operasi Pasar yang digelar ini, sambil menunjukkan Kartu Keluarganya kepada petugas.
Sebelumnya, pada Rabu (14/11) Walikota Irsan Efendi Nasution SH melepas keberangkatan truck yang bermuatan LPG 3 Kg dalam dari halaman kantor Walikota Psp.
Dimana pada kesempatan itu walikota menyampaikan Pemko Psp akan berusaha semaksimal mungkin agar masyarakat bisa mendapatkan gas elpiji 3kg dengan HET yang ditetapkan oleh pemerintah.
Selain itu beliau juga menyampaikan di adakannya operasi pasar ini untuk menstabilkan harga, agar jangan ada spekulan di pasar yang merugikan warga, atau mengambil keuntungan yang tidak wajar. Apa lagi ini bulan menjelang Natal dan Tahun baru," ujar Walikota penuh harap.
(DP.003/DTT.002)