![]() |
Warga kesulitan mendapatkan BBM di Palu. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan) |
SUARAaktual.co |
Jakarta - PT
Pertamina (Persero) terus memasok kebutuhan Bahan Bakar Minyak
(BBM) di lokasi bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Tapi untuk
mendapatkan BBM tersebut di SPBU, warga dituntut untuk bersabar dan antre
hingga berjam-jam.
Hal ini karena bencana gempa dan tsunami, telah
merusak sejumlah fasilitas penyimpanan dan pendistribusian BBM, termasuk di
Kota Palu. Ada 17 SPBU di Ibu Kota Sulawesi Tengah itu, namun dari pantauan kumparan, baru 10 di antaranya yang
sudah dapat melayani warga itu pun dengan fasilitas serba terbatas.
Pelayanan ke warga dilakukan secara manual, dengan
pengawasan aparat keamanan dari TNI dan Polri. Pembelian BBM untuk setiap
konsumen juga masih dibatasi, sehingga distribusi bisa dilakukan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan.
Salah seorang warga yang mengantre BBM, Tohir Husein,
mengatakan sudah antre untuk membeli BBM sejak pagi hari. Namun hingga pukul
13.50 WITA saat ditemui seperti dilansir dari kumparan, dia belum mendapatkan BBM.
“Sudah dari subuh, bingung juga mau ngapain,”
ujar Tohir di SPBU Palu Timur, Kamis (4/10).
Di lokasi SPBU tersebut, ada puluhan mobil mengular di
pinggir jalan yang akan mengisi BBM. Sedangkan warga yang ingin mengisi BBM
untuk sepeda motornya diwajibkan membawa botol.
![]() |
Kapal tanker Karmila yang mengangkut 1,2 juta liter Premium merapat di pesisir Donggala, Sulawesi Tengah. (Foto: Dok. Pertamina) |
Sementara itu Vice President Corporate Communication
PT Pertamina (Persero), Adiatma Sardjito,
mengatakan antrean warga yang terjadi di SPBU bukan karena ketiadaan pasokan
BBM.
"Problemnya adalah di distribusi, bukan stok.
Karena di Terminal BBM Donggala, BBM dialirkan ke mobil tangki menggunakan
gravitasi. Ini akibat rumah pompa rusak berat," katanya kepada kumparan, Kamis (4/10).
Terkait stok dan pasokan, Adiatma menjelaskan, dalam
dua hari ini saja (Rabu dan Kamis) sudah ada dua kapal tanker pengangkut BBM
yang sandar di Terminal BBM Donggala.
Masing-masing Kapal MT Karmila yang mengangkut 1,2
juta liter Premium pada Rabu (3/10), dan Kapal MT Lamiwuri yang mengangkut 3
juta liter Avtur dan Solar yang sandar pada Kamis (4/10) hari ini.
Sebelumnya, Pertamina sejak Senin (1/10) juga memasok
BBM dengan pesawat dari Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara. Setiap
penerbangan diangkut 4.000 liter BBM. Selain itu ada 12 truk tangki yang
membawa BBM ke Palu pada Selasa (2/10).