![]() |
"Viralnya video tersebut adalah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan sengaja mendesain agar PSU ini menjadi gaduh dan itu bermuatan politik," beber Sukardi kepada media. Jumat (19/10).
Menurutnya, dugaan money politik yang ditujukan kepada tim AGK-YA dibeberapa waktu lalu di Kabupaten Sanana dan Taliabu ketika itu terjadi sebelum PSU, maka hal tersebut menjadi temuan dan pelanggaran. Namun ironisnya dituduh melakukan money politik itu ditanggal 18 Oktober sesudah PSU. Bisa saja ini sebuah skenario oleh pihak-pihak tertentu atau tim lawan dengan sengaja memberikan uang kepada orang lain lalu mereka sendiri melakukan video dan diatur seakan-akan hal itu dari AGK-YA.
Lebih lanjut, kalaupun yang dilakukan oleh tim AGK-YA kenapa pada tanggal 16 atau sebelum itu terjadi tidak dilaporkan kepada PPL, Panwascam atau Panwas Kabupaten lebih lagi ke Bawaslu agar ditindak, namun ternyata hal itu tidak dilaporkan.
“Oleh karena itu, mengenai dengan beredarnya beberapa video tersebut agar dapat dikroscek dengan baik," imbuhnya.
Hal yang sama dijelaskan KH. Abdul Gani Kasuba, bahwa perihal viralnya video tersebut adalah hoaks alias tidak benar.
“Saya berikan uang itu pasca PSU untuk membantu warga yang sedang sakit, disitu ada Bawaslu, Polda, Ketua DPRD Provinsi Malut dan Forkompinda,” tegas orang nomor satu di Maluku Utara ini.
Dengan demikian Sukardi Marsaoly menegaskan, agar pemilik akun Bapak Abd Rahim Fabanyo meminta maaf atas postingannya yang mengatakan AGK gubernur Maluku Utara bagi-bagi uang di Sanana.
"Kami akan polisikan pemilik akun tersebut jika tidak meminta maaf atas postingannya itu yang gubernur bagi-bagi uang di Sanana," tegasnya.
(San)