![]() |
Kekeringan di Banjarnegara. Foto: Uje Hartono/detikcom |
SUARAaktual.co
| Banjarnegara –
Pemkab
Banjarnegara menetapkan siaga bencana kekeringan. Penetapan ini hingga 29
September 2018.
"Terkait krisis air bersih, sudah ada SK siaga bencana kekeringan. Yakni dari awal Agustus hingga akhir September 2018 mendatang," ujar Kasi kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Agus Haryono di kantornya, seperti dilansir dari detikcom Selasa (28/8/2018).
Ada 21 desa dari 8 kecamatan di Banjarnegara yang kini mengalami krisis air bersih.
"Terkait krisis air bersih, sudah ada SK siaga bencana kekeringan. Yakni dari awal Agustus hingga akhir September 2018 mendatang," ujar Kasi kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Agus Haryono di kantornya, seperti dilansir dari detikcom Selasa (28/8/2018).
Ada 21 desa dari 8 kecamatan di Banjarnegara yang kini mengalami krisis air bersih.
BPBD
Banjarnegara telah melakukan droping 100 tangki air bersih dengan kapasitas
5.000 liter.
"Hanya,
karena keterbatasan armada, jadi droping air bersih dilakukan secara
bergilir," kata dia.
Dia menjelaskan wilayah yang paling parah mengalami kekeringan yakni di Kecamatan Pagedongan, Purwanegara, Mandiaraja, Susukan, Punggelan dan di Wanadadi.
"Krisis air bersih juga dirasakan sebagian warga di perkotaan. Karena pasokan air dari PDAM juga sering tidak mengalir dampak adanya musim kemarau," terangnya.
Dia menjelaskan wilayah yang paling parah mengalami kekeringan yakni di Kecamatan Pagedongan, Purwanegara, Mandiaraja, Susukan, Punggelan dan di Wanadadi.
"Krisis air bersih juga dirasakan sebagian warga di perkotaan. Karena pasokan air dari PDAM juga sering tidak mengalir dampak adanya musim kemarau," terangnya.
(sip/sip)