Perdagangan Glodok Menjadi Transaksi Pengendali Perniagaan Di Jakarta

/ Selasa, 03 Oktober 2017 / 20.14 WIB



SUARAaktual - ‎JAKARTA, Meski sejak awal tahun 2000-an, pusat perniagaan di Jakarta dan sekitarnya tumbuh pesat, tetapi transaksi ekonomi di sejumlah pusat perniagaan di Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, sampai sekarang masih yang terbesar. Dari nilai transaksi ekonomi setiap hari sebesar Rp 6 trilyun di Jakarta, sebantak 30 persen di antaranya berlangsung di kawasan Glodok.

Demikian diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia, DKI, Doni Yuwono, Selasa(3/10). Menurut dia, sejak awal tahun 2000-an peredaran uang dan atau transaksi ekonomi, mulai menyebar di sejumlah wilayah di Indonesia. 

Kalau sebelum tahun 2000 peredaran uang di Jakarta mencapai 60 persen dari total peredaran uang di Indonesia, sementara 60 persen jumlah peredaran uang di kawasan Glodok mencapai 60 persen dari jumlah peredaran uang di Jakarta, maka setelah tahun 2000, perbandingannya berubah.

"Setelah tahun 2000, terutama sejak tahun 2008, Jakarta hanya menguasai 40 persen dari jumlah peredaran uang dan atau transaksi ekonomi di Indonesia. Demikian pula kawasan sejumlah sentra perniagaan di Glodok. Kini tinggal sekitar 30 persen dari jumlah transaksi ekonomi dan atau jumlah peredaran uang di Jakarta," papar Doni.

Meski demikian Doni mengakui, kawasan Glodok masih terunggul dalam soal perputaran uang niaga di banding sentra sentra perniagaan lain di Jakarta.
Hal ini karena sentra sentra perniagaan Glodok adalah pasar niaga grosir yang memiliki jaringan perdagangan langsung dari negara produsen asal.

"Selain itu, para pengelola dan pemilik sentra sentra perniagaan di Glodok juga mengembangkan bisnisnya di sentra sentra perniagaan di luar Glodok. Oleh karena itu tampak dalam transaksi ekonomi niaga mereka, Glodok masih menjadi transaksi pengendali perniagaan di Jakarta," ucap Doni. (bdr/jnn)‎

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p