Poto Liputan6
SUARAaktual.com | Jakarta - Direktur Narkoba Polda Bali Kombes Ferry dicopot dari jabatannya untuk memudahkan Propam Polri memeriksa dugaan pemerasan. Tidak hanya soal kode etik dan profesi, sanksi pidana juga menanti Franky jika nantinya terbukti memeras.
"Tergantung kalau dia melanggar etik ya kode etik. Kalau dia ada pelanggaran hukum ya harus di hukum," kata Tito di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (23/9/2016).
Dalam beberapa gelar operasi terakhir dua pekan lalu, Tito mengaku telah menyampaikan kepada seluruh Kapolda bahwa betul-betul harus menunjukkan perang dalam menghadapi Narkoba. Tito berharap mesin penanganan Narkoba di Polri semua bergerak mulai dari Mabes Polri hingga ke Polda, Polres dan Polsek.
"Proses,dan tangkap peredaran narkoba , saya harap seluruh jajaran bergerak. Kalau ada yang melawan tindak tegas . Dan saya akan menilai bagi Direktorat Narkoba yang tidak perform atau tidak ada prestasi selama sampai bulan depan, 100 hari maka saya akan ganti," ujarnya.
"Dengan tegas,Sebaliknya yang berprestasi saya akan nilai bila perlu saya promosikan, kesempatan sekolah akan saya perhitungkan," sambungnya.
Menurut Tito, bagi Kapolda juga diberikan hak wewenang untuk menilai Kasat Narkoba di Polres-Polres,Yang tidak ada prestasi akan diganti. Kemudian yang berprestasi akan dipromosikan jadi kapolres atau sekolah."Itu perintah saya. Sambil berjalan, dan kali ini saya minta jajaran Propam awasi diam-diam. Yang kira-kira masih main-main perkara, atau main mata dengan pelaku narkoba, tangkap!" tegasnya.
Karena itu, Tito mengapresiasi Propam Polri terkait penangkapan Direktur Narkoba Polda Bali yang diamankan. Namun, Tito memerintahkan Propam tak berhenti sampai di situ, namun terus melakukan pengintaian."Saya minta untuk tidak berhenti, kalau ada pejabat narkoba lainnya ada yang macam-macam tangkap, proses," ujarnya.
"Dan untuk bulan depan, kabareskrim saya minta menilai direktur narkoba, yang tidak ada prestasi saya pastikan, akan saya pinggirkan. Saya ganti dengan yang saya anggap bisa punya konsep menangani," jelasnya.
liputan : Rilis/Redaksi