Keberatan para guru, meliputi pembatasan kerja mereka yang hanya sebatas mengajar, namun ketika diadakan ujian para guru tersebut tidak berhak membuat naskah ujian. Selain itu para guru kepada awak media, juga mengendus adanya monopoli terhadap percetakan naskah ujian pada satu tempat, yang nantinya ditunjuk oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Pekanbaru.
Atas polemik ini, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Pekanbaru, H Ridwan MPd yang juga merupakan kepala sekolah menengah pertama 4 kota Pekanbaru yang ditemui diruang kerjanya, membenarkan adanya penyeragaman dan pemusatan pencetakan naskah ujian di satu tempat percetakan.
Menurut ketua MKKS, pemusatan pencetakan ditujukan untuk menjaga kerahasiaan naskah ujian semester tersebut. Ketika ditanyai awak media perihal di mana lokasi percetakan H. Ridwan mencoba mengelak dengan mengatakan bahwa tempat percetakan masih belum ditentukan.
Padahal menurut beberapa guru tempat pencetakan naskah ujian, telah ditentukan pada salah satu usaha percetakan, yang pemiliknya merupakan kerabat salah satu kepala Bidang di Dinas Pendidikan kota Pekanbaru. Bahkan menurut oknum guru tersebut, usaha percetakan tersebut, sering melakukan monopoli pengadaan ATK di lingkungan Dinas Pendidikan kota Pekanbaru.
H. Ridwan juga mengklaim, dengan penyeragaman dan pemusatan pencetakan naskah ujian semester, dapat mencegah kecurangan penggunaan dana BOS dalam hal pencetakan naskah ujian, "karena naskah ujian harus selalu diperbaharui, jadi sebenarnya penyeragaman ini dapat mencegah oknum guru atau sekolah menggunakan naskah ujian lama, namun membuat laporan mencetak naskah ujian baru pada laporan penggunaan dana BOS," Jelasnya.
Mengenai tujuan penyeragaman naskah ujian, H. Ridwan M.Pd mengatakan tujuan penyeragaman adalah untuk memetakan kualitas sekolah di kota Pekanbaru. Dirinya berdalih pasca UN tidak Lagi dijadikan sebagai penentu kelulusan, melainkan dikembalikan Ke sekolah. Maka MKKS merasa perlu untuk mencoba membuat formulasi dengan penyeragaman naskah Ujian semester, agar kualitas pendidikan disetiap sekolah menjadi sama rata.
Bahkan menurutnya lagi, agar guru-guru yang telah berada di zona aman dalam mengajar, menjadi terpacu dengan penyeragaman naskah ujian semester tersebut, "jadi guru-guru yang merasa nyaman dengan materi pengajaran yang itu-itu saja, agar lebih menggali materi-materi pengajaran yang lain," ucapnya.
Ditambahkannya lagi, mengenai isi naskah ujian, dirinya merasa yakin bahwa semua murid di setiap sekolah dapat menjawab soal ujian tersebut, karena telah dilakukan upaya-upaya penyesuaian oleh tim ahli pembuat naskah ujian tersebut, "kalo soal ujian pasti bisa dijawab oleh semua murid di setiap sekolah, sekolah tingkat bawah enjoy, sekolah tingkat atas juga bisa enjoy," tutupnya. (Liputan Tengku Irfan)
..JPG)
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
