‎Menuju Lanud Andalan, Kolonel Penerbang Hendri Alfiandi Pimpin Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin‎

/ Senin, 03 Agustus 2015 / 15.40 WIB
SUARAaktual.com | Pekanbaru - Prajurit Angkatan Udara Lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1988 memulai karir sebagai penerbang pesawat A-4 Skyhawk dan Hawk-209/109. 

Penerbang tempur TNI AU dengan call sign "Tucano" ini pernah menyelesaikan Sesko di Jerman serta bertugas sebagai Atase Udara di Kedubes RI di Washington DC. 

Hendri merupakan penerus dari tradisi panjang TNI AU untuk mengirimkan perwira-perwiranya untuk mengikuti pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan profesional terbaik di dunia, termasuk di U.S Air War College demi meningkatkan profesionalitas TNI Angkatan Udara.

Sekedar informasi, U.S Air War College merupakan sekolah professional tertinggi Angkatan Udara AS yang berada di USAF Air University dan menjadi pusat pengembangan kekuatan dirgantara (air power), sekolah ini memberi kesempatan perwira siswa berpangkat letnan colonel-kolonel untuk lebih mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan cara pengambilan keputusan yang diperlukan untuk menjalani tugas sebagai pemimpin di organisasi masing-masing.

Lulusan AWC juga diharapkan mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan pemimpin sipil dan militer di negaranya serta negara lainnya, dalam menegakkan kepentingan nasionalnya dan dapat memberikan sumbangsih bagi kemampuan TNI AU untuk menjadi organisasi perang yang modern sebagai ujung tombak upaya membela kepentingan nasional Indonesia.

Sebelum menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kol Pnb Hendri Alfiandi menjabat  Staf Pengamanan TNI Angkatan Udara.

Awak media ini mendapat kesempatan untuk berbincang-bincang dengan Danlanud RSN yang baru dilantik ini (3/8), dalam perbincangan Kol Pnb Hendri Alfiandi Menyampaikan bahwa visi-misinya sama dengan cita-cita Lanud RSN, yaitu menjadikan Lanud RSN sebagai Lanud andalan.

Ketika ditanya tentang langkah-langkah kedepan dalam mewujudkan Lanud RSN menjadi andalan, Danlanud mengatakan akan mereorganisir personil, materil dan manajemen Lanud.

Dirincikannya lagi, dirinya perlu menambah personel, baik kuantitas maupun kualitas. Selain itu akan ada penambahan pesawat F 16 sebanyak 24 unit dan perpanjangan runaway dari 2500 meter menjadi paling minimal 3000 meter, selain manajemen yang akan setiap waktunya akan terus diperbaiki.

Selain perbaikan secara internal, Danlanud juga akan mempererat hubungan eksternal Lanud, salah satunya dengan pemerintah daerah setempat. (Liputan Tengku Irfan)

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p