SuaraAktual.com | Kampar - Puluhan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mendatangi Kantor Polsek Tambang,Rabu 01/4, tujuan dari pada kedatangan para guru ini , terkait dengan masalah yang di alami oleh seorang guru, di SD 013 Balam Jaya ,Hadinur yang mengalami penganiayaan oleh pelaku berinisial DE.
Kronologis kejadian tersebut terjadi pada hari senin, tanggal 23 maret jam 11:30 yang mana Korban hadinur, di datangi oleh pelaku DE yang merupakan keluarga salah satu murid di sekolah, dan melakukan pemukulan ,serta penganiayaan dengan tuduhan pelaku, kalau korban melakukan sodomi terhadap ponakannya ,atas pemukulan itu Hadinur mengalami luka di pelipis mata ,dan mengeluarkan darah.
Bukan itu saja pelaku juga mengeluarkan kata- kata ancaman ,yakni ingin membunuh dan membakar sekolah tersebut. Tak terima di aniaya pada hari selasa , 24/3 Korban melaporkan ke pihak kepolisian sektor Tambang, dengan laporan penganiayaan dan pemukulan, namun setelah sekian lama guru guru ini yang tergabung dalam PGRI kecamatan Tambang, merasa kasus ini diam di tempat alias tak jalan,karena masih melihat pelaku DE bebas berkeliaran ,dan tak di tangkap.
Atas dasar itulah para Guru, mencoba mendatangi dan mempertanyakan kasus tersebut ke polsek Tambang. Dalam rombongan guru tersebut juga terlihat Ketua PGRI, Tambang Zulkifli Spd Msi, dan seluruh pengurus yang mendampingi ke polsek Tambang ,untuk memperjelas hal yang di alami Hadinur.
Sesampainya di polsek guru guru tersebut, langsung di sambut baik oleh Kapolsek AKP Zuhri Siregar ,dan Kanit Jufrihadi dan melaku dialog untuk menjelaskan kepada para guru. Dalam waktu yang di berikan Ketua PGRI Tambang, Zulkifli mempertanyakan pada kapolsek sampai di mana polsek saat ini menangani kasus tersebut? Karena semua guru mulai dari SD ,sampai SMA se Tambang sangat berharap kasus ini selesai secepatnya, "" untuk itu polsek harus cepat menangani ini, dan Akan tetapi jika pelaku penganiayaan terbukti bersalah, kami maunya tindak tegas juga lah.
Bahkan salah seorang dari guru yang berdialog melontarkan kata kata desakan ke polsek, untuk menangkap pelaku dalam waktu 1X24 jam ,kalau tidak guru akan datangi polsek dengan jumlah yang lebih banyak lagi. Sementara itu Menanggapi keluh kesah, dan desakan para guru ini Kapolsek Tambang AKP zuhri siregar mengatakan, kalau polsek selama ini sudah bekerja sebaik mungkin, semua itu tetap kami tanggapi buktinya penyidik sudah lakukan pemeriksaan saksi saksi, dan sudah lima guru yang di mintai keterangan saat ini,jelasnya
Menyangkut permintaan guru untuk menangkap pelaku dalam 1X 24 jam, Zuhri sampaikan kalau polsek tidak bisa seperti itu ""biarkan kami mencari bukti dulu, dan untuk menangkap pelaku kejahatan itu diperlukan dua alat bukti, dan itu butuh proses,""Kalau sudah cukup bukti tak mungkin kami tak menangkap pelaku,tegasnya
Maka dari itu Tolong beri waktu pada penyidik untuk mengumpulkan alat bukti dan proses dulu, kita harus ikuti Mekanisme lah ,karena ini kasus bukan mudah seperti membalikkan telapak tangan, untuk itu kami sangat berhati hati supaya nantinya tidak bermasalah di belakangan. Mendengarkan penjelasan dari kapolsek tambang seluruh guru akhirnya membubarkan diri dengan tertib,jelas juhri kepada seluruh guru.(Liputan Rika)
Related Posts:
Komentar Anda












Terkini:

otomotif



ekonomi
TERPOPULER
- Ini Sosok Chandra Buana Nasution Pencipta Lagu Mars Kota Padangsidimpuan
- Tim Bidang Hukum Polda Banten Sosialisasikan UU ITE Kepada Siswa Siswi SMAN 1 Kota Cilegon
- Pemetik mobil Daihatsu jenis HELINE di Petik Polisi di Kebun Warga
- Hari Kedua, Tim SARGAB Bawa 34 Kantong Jenazah Potongan Korban Lion Air JT-610
- BPS Kabupaten Aceh Besar Gelar Pelatihan Petugas Ubinan Tanaman Pangan 2018