Oleh : DIR BINMAS POLDA RIAU, KOMBES POL DRS SUGIONO SH MH
PERPOLISIAN Masyarakat (Polmas) merupakan program yang menjadikan masyarakat sebagai mitra dalam memecahkan masalahmasalah yang terjadi di tengah masyarakat.
SuaraAktual.com |Pekanbaru - Dengan melibatkan masyarakat, sehingga permasalahan-permasalahan yang ada di tengah masyarakat bisa diselesaikan secara berkeadilan. Demikian diungkapkan Dir Binmas Polda Riau, Kombes Pol Drs Sugiono SH MH saat wawancara dengan Sigap, Jumat (27/12) lalu.
Ketika ditanya apa yang melatar belakangi dibentuknya program Polmas ini, Sugiono mengatakan, sebenarnya Polmas ini sudah ada sejak dahulu. Cuma namanya agak berbeda yakni Poskamling dengan melakukan ronda dan membunyikan kentongan-kentongan di setiap lingkungan.
Akan tetapi, katanya, budaya tersebut sudah bisa dikatakan menghilang. “Oleh sebab itu, cara tersebut perlu kita bangkitkan kembali dengan program program yang baru dan lebih dikenal dengan sebutan Polisi ini,” jelasnya. Lanjutnya, yang melatarbelakangi dibentuknya program Polmas ini juga dipicu oleh sistem di negara Jepang dengan nama KOZAIZU. Di Negara Jepang, Polisi sangat dikenal di tingkat Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) di lingkungan masing-masing.
Di Indonesia, khususnya di Pekanbaru, lanjutnya, sudah dilaksanakan tanpa memandang pangkat. Dari yang berpangkat Jenderal sampai pangkat Brigadir semuanya sama di mata masyarakat. Ditambahkannya, tujuan dibentuknya Polmas ini untuk mengurangi tindakan-tindakan kejahatan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun strateginya dengan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan di lingkungannya.
Adapun penerapannya di tengah masyarakat, katanya, Polisi berkunjung ke masyarakat untuk menyaksikan sendiri permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat tersebut. Para polisi ini berada di sejumlah komunitas. Seperti komunitas tukang ojek, komunitas ikatan keluarga Batak, Jawa dan lain-lain dengan membaur bersama masyarakat.
Lanjutnya, bagi anggota Polri yang tidak melaksanakan program ini tidak ada sanksi khusus dari institusi Polri. Namun apabia Polsek-polsek memberikan pembinaan terhadap masyarakat dan berbuat dengan program ini, tentu akan mendapatkan nilai plus dan ada kemungkinan jabatannya naik. Atau sebaliknya tidak akan mendapatkan apa-apa.
Tambahnya, jika program Polmas ini bisa diterapkan di tengah masyarakat secara luas, maka akan tercipta hubungan yang baik antara polisi dan masyarakat. Dia mencontohkan seperti di negara Jepang. Masyarakat sadar akan keberadaan polisi di tengah-tengah lingkungannya dan sangat membutuhkan polisi dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Oleh sebab itu, lanjutnya, program ini hendaknya dapat didukung oleh media massa dan masyarakat. Agar masyarakat benar-benar bisa merasa memiliki keamanan itu sendiri. ***
Baca Juga Opini KOMBES POL DRS SUGIONO SH MH :