SUARAaktual.co | Pekanbaru - Sebanyak 15,8 ton garam ditabur di langit untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah daerah Provinsi Riau. Upaya lewat hujan buatan sudah dilakukan sejak Februari lalu, dan juga menggunakan operasi water bombing.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mengatakan, Satgas Udara Penanggulangan Karhutla Riau melakukan operasi TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca).
"Sebanyak 20 sortie dengan jumlah garam 15.800 kilogram (15,8 ton) ditabut di langit Riau," kata Edwar kepada wartawan di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (12/3/2019).
Operasi penyemaian awan dengan menabur garam terakhir dilakukan di empat daerah. Antara lain Kabupaten Bengkalis, Siak, Pelalawan dan Kepulauan Meranti. Hal ini juga pernah dilakukan Senin kemarin, dengan jumlah 2,4 ton garam.
Satgas penanggulangan kabut asap Riau saat ini masih memiliki 6,6 ton garam yang kembali ditabur saat api belum juga padam. Operasi TMC menggunakan pesawat jenis Cassa.
"Usaha melakukan hujan buatan sudah dilakukan sejak 26 Februari 2019. Penanggulangan kebakaran juga dilakukan dengan menggunakan 10 helikopter dengan melakukan operasi water bombing (bom air)," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Roesmin Nurjadi Pekanbaru, Kolonel Jajang Setiawan mengatakan, akan melakukan operasi TMC untuk memadamkan api di lokasi Karhutla Riau.
"Kita melakukan operasi penyemaian awan dengan menambur garam di awan yang berpotensi hujan," ujar dia belum lama ini.
sumber : iNews.id