2 Kali Ombak Tsunami Terjang Pesisir Selat Sunda di banten

/ Minggu, 23 Desember 2018 / 20.09 WIB

SUARAaktual.co | Banten - Kawasan pantai Selat Sunda di wilayah pesisir Banten, yakni di Anyer (Serang), Carita, Panimbang, Tanjung Leusung dan Sumur (Pandeglang), pada Sabtu (22/12/2018) malam, atau sekitar pukul 21.00 WIB, luluh lantah diterpa gelombang Tsunami yang diperkirakan memiliki ketinggian sekitar 5 meter, dan diduga terjadi akibat adanya aktivitas vulkanik Anak Gunung Krakatau (GAK).

Dari informasi yang dihimpun suaraaktual, co.dari berbagai sumber, dampak yang ditimbulkan oleh sapuan gelombang tinggi tersebut, mengakibatkan sebagian besar warga yang berada di pesisir pantai menjadi korban, mulai dari kehilangan harta benda, tempat tinggal, sampai pada kehilangan sanak saudaranya, akibat terjangan ombak yang datang secara tiba-tiba itu.

Seperti halnya di Kecamatan Labuan, tepatnya di Desa Cigondang, terdapat sekitar 200 rumah dan 10 perahu nelayan rusak berat, dengan satu orang meninggal dunia. Demikian juga terjadi di Desa Teluk, sekitar 200 rumah, 300 perahu nelayan, serta 60 unit warung kuliner, rata dengan tanah, dengan 1 orang korban jiwa. Sedangkan di Desa Karanganyar, diinformasikan hanya 40 perahu nelayan rusak. 

Sementara data korban yang berada di Puskesmas Carita, Labuan, Cigeulis, Panimbang, Jiput, Menes, Cibaliung, Sumur dan di Klinik Tanjung Leusung, Kabupaten Pandeglang, diinformasikan terdapat 250 orang di Rawat, dan 6 orang meninggal dunia (Carita), 32 orang dirawat (Cigeulis), 32 orang dirawat, 12 orang meninggal dunia (Panimbang), 50 Orang dirawat, 2 orang meninggal dunia, 3 orang dirujuk (Labuan).

Demikian juga di Puskesmas Cibaliung 70 orang dirawat, 30 Luka berat, 40 luka ringan. Puskesmas Sumur 6 orang meninggal dunia. Puskesmas Jiput 21 orang di Rawat, 1 orang meninggal. Puskesmas Menes 14 Orang dirawat, 2 orang meninggal dunia, dan di Klinik Tanjung Lesung ada 19 orang dirawat. Sampai berita ini disusun, informasinya masih ada korban yang baru terevakuasi dan dibawa ke klinik, puskesmas maupun ke RSUD Berkah Pandeglang.

Dikonfirmasi di Puskesmas Carita, salah seorang korban bernama Nurjanah (42) menceritakan, saat ombak besar tersebut menerpa, kejadiannya sangat cepat sekali dan dua kali terjadinya. Dimana yang pertama menurutnya, gelombang yang naik kedarat itu biasa saja seperti Rob, namun gelombang kedua besar serta kencang sekali mengempas kedarat.

"Saat itu saya berada di Hotel Mutiara Carita, pada saat gelombamg pertama datang biasa saja, mirip banjir rob. Tetapi hanya berselang beberapa saat, gelombang kedua pun datang dengan sangat cepat dan besar menerpa dimana saat itu saya berada,  hingga membuat saya terhempas serta terpental digusur oleh ombak. Beruntung saya memegang tiang, entah tiang apa, yang pasti kejadiannya cepat sekali," jelas Nurjanah, yang mengalami luka bagian pelipis, kaki dan tangan dan di bagian pungung itu. (tik)

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p