![]() |
SUARAaktual.co | Banjarmasin - Sebagai daerah lumbung pangan di
Provinsi Banten, Kabupaten Lebak turut berpartisipasi pada acara puncak
peringatan HPS Ke-38 2018 yang digelar di Banjarmasin Kalimantan Selatan, 18 -
21 Oktober 2018. Peringatan HPS pada setiap tanggal 16 Oktober merupakan sebuah
momentum yang mengingatkan dunia bahwa kekuatan setiap negara ditentukan oleh
pangan bagi seluruh masyarakat secara berkelanjutan.
Wakil Bupati Lebak, H. Ade Sumardi, mengatakan bahwa Pangan dan kemiskinan
masih merupakan persoalan yang harus mendapat perhatian penting bagi pemerintah.
Hal itu disampaikannya saat tiba di Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin,
Kalimantan Selatan, Rabu (17/10/2018).
"Peningkatan produksi pangan dan pendapatan petani yang lebih tinggi
merupakan target utama dalam upaya perbaikan kualitas hidup sekaligus pengentasan
kemiskinan, terutama pada sektor pertanian" ujarnya.
Wabup juga mengatakan bahwa beragam tantangan dan permasalahan yang dialami
untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain persaingan penggunaan sumberdaya
lahan, alih fungsi lahan yang relaitf besar, ancaman perubahan iklim dan
lain-lain yang menyebabkan terjadinya degradasi kualitas sumberdaya pertanian
dan infrastruktur pendukungnya.
![]() |
Menurutnya, dampak tersebut berlanjut kepada gangguan terhadap sistem
produksi pertanian, terutama pangan, seperti penurunan dan ketidakpastian
produktivitas sehingga berujung pada ancaman rawan pangan serta peningkatan
kemiskinan.
"Jadi fokus kita, bagaimana ketersediaan pangan yang terjangkau serta
pendistribusiannya" pungkasnya.
Sementara plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak, Rahmat Juniar
mengatakan bahwa salah satu targetnya mengaplikasikan serta mengadopsi program
diversifikasi pangan, guna pengentasan persoalan gizi buruk dan stanting yang
ada di Kabupaten Lebak.
Untuk diketahui, Badan Pangan dan Pertanian Bangsa-Bangsa atau Food and
Agriculture Organization of the United Nations (FAO) didirikan pada 16 Oktober
1945 di Kota Quebec, Kanada. Saat ini, anggota FAO tercatat sebanyak 197 negara
dan Republik Indonesia telah menjadi anggota sejak tahun 1949. Hari lahirnya
FAO ini diperingati sebagai World Food Day atau dikenal di Indonesia dengan
Hari Pangan Sedunia (HPS) yang diperingati setiap tahunnya.
(ycy)