![]() |
SUARAaktual.co | Bali -
Berbagai macam Inovasi produk lokal ciri khas dari masing-masing daerah dari
indonesia yang di tampilkan,diantaranya produk lokal unggulan dari Kabupaten
Pandeglang, Provinsi Banten yaitu Batik Kula hasil karya Badan Usaha Milik Desa
Kadudampit pada Pelaksanaan acara temu Karya Nasional dan Pameran Tekhnologi
Tepat Guna (TTG) XX yang dipusatkan di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali,Jumat,(19/10/2018).
Banyak
inovasi dan produk lokal dari tiap daerah se Indonesia, yang ditampilkan
diacara tersebut salah satunya produk unggulan Pandeglang seperti, Batik Kula
dari Bumdes Kadudampit, Rangda (Ranginang ada rasa) , dan Resing
(Ranginang Singkong).
Menurut
Bupati Pandeglang Irna Narulita acara pameran ini sangat bagus, karena
dapat memperkenalkan inovasi daerah dan produk lokal daerah, ” Yang dikatakan
Bapak Presiden itu tepat sekali, dengan kemajuan teknologi bisa menjadi market
untuk setiap produk ungulan perdesaan. Pada acara TTG ini juga ada batik Cikadu,
Batik Kadudampit, Resing (Ranginang Singkong), Rangda (Ranginang ada rasa), ”
kata Irna saat menghadiri acara pameran.
![]() |
Dikatakan
Irna dengan adanya TTG ini produk lokal Pandeglang dapat di promosikan. Namun
kata Irna space nya hanya sedikit, ” Jika bisa banyak, mungkin semua produk
unggulan kami dapat dipromosikan disini penuh harap”.
Acara
tersebut langsung dibuka oleh presiden Republik indonesia (RI) Ir joko
widodo,pada kesempatan tersebut presiden juga menyampaikan Dunia ini sudah
beralih kedunia digital yang perubahannya lebih cepat tiga ribu kali dari
revolusi industri yang pertama kita harus dapat mengantisipasi hal ini jika
tidak ingin tertinggal oleh negara lain,oleh sebab itu harus dapat bersaing
dengan negara lain,yang cepat akan mengalahkan yang lambat kita harus berubah
sehingga negara ini mampu berkompetensi kata presiden joko widodo pada acara
temu karya dan pembukaan pameran TTG XX.
Presiden
jokowi juga berharap, setiap Desa harus mengikuti perkembangan teknologi.
Pasalnya, saat ini sudah beralih ke aplikasi sistem, sehingga sebuah desa bisa
menjadi market untuk sebuah kemajuan,” Saya melihat negara lain, mulai
mau belajar dari kita. Bank dunia juga sudah mulai mau mengadop program Dana
Desa yang saat ini sedang kita kerjakan, ini mereka lihat dari dunia digital.
Aplikasi sistem itu murah dan mudah, tinggalkan hal manual, gunakan
aplikasi sistem karena cepat sehingga mudah dikontrol, “jelasnya.
Masih
kata presiden' selain mendorong kemajuan Desa, dirinya juga akan
menganggarkan dana untuk kelurahan ditahun mendatang,” Setiap tahun dana
Desa meningkat dari mulai 20 triliyun, 47 triliyun, 60 triliyun, dan tahun
depan diharapkan 70 triliun, tapi penggunaan nya harus tepat sasaran,
tepat guna dan bermanfaat,” ujarnya.
“Kami
juga tahun depan akan merevisi PP penggunaan Dana Desa agar ada dana operasional
bagi desa kurang lebih 5%,” tandasnya.
Hadir
dalam acara ini Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Desa PDTT Eko Putro
Sandjojo, para Gubernur dari 34 Provinsi, Bupati dan Wali Kota.