Terkait Kematian Adam Harahap Pasien Usus Buntu RSUD P.Sidimpuan, Komisi III Gelar RDP

/ Selasa, 14 Agustus 2018 / 23.46 WIB
Suasana saat berlangsungnya RDP di aula rapat DPRD kota P.Sidimpuan 

SUARAaktual.co | Padangsidimpuan, -
Komisi III DPRD Kota Padangsidimpuan menggelar Rapat Dengan Pendapat (RDP) terkait kematian Adam Saputra Harahap, pasien usus buntu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padangsidimpuan, Sumut. Selasa (14/8/2018) di aula rapat DPRD kota Padangsidimpuan.

Pantauan, hadir pada RDP tersebut darinpihak DPRD Kota Padangsidimpuan Ketua dan Anggota Komisi yaitu Mhd. Imron Dalimunthe, Ahmad Yusuf Nasution, Iswandy Arisandy, Timbul P. Simanungkalit, Parsaulian Lubis, Erwin Sinaga, Ali Hotmatua Hasibuan, Khoiruddin Nasution dan Sopian Harahap. Sementara dari pihak eksekutif hadir Direktur dan pejabat RSUD Kota Padangsidimpuan beserta beberapa dokter yang terlibat dalam penanganan penyakit Adam. Juga turut hadir dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BPJS, dan ibu Alm Adam, Bidasari (36) yang didampingi oleh guru sekolahnya Emmy Hasibuan.

Dalam RDP itu terungkap ternyata tiga hari pasca operasi perut remaja ini membusuk mengeluarkan darah dan nanah. Seperti cerita Bidasari (36) ibu dari alm Adam Saputra Harahap saat menyampaikannya di hapadan peserta RDP. "Tiga hari setelah anak saya dioperasi, sudah keluar darah dan nanah dari bekas operasinya itu,"ujarnya. Melihat kondisi tersebut, Bidasari berusaha menanyakannya kepada dokter yang menangani penyakit siswa kelas 3 SMP itu. "Saat saya tanya, dokter menjelaskan bahwa hal itu biasa terjadi,"tuturnya di hadapan Direktur RSUD Padangsidimpuan, dr Lela.

Kondisi penyakit Adam semakin parah, karena dia selalu mengeluhkan rasa sakit yang ada diluka bekas operasinya. Diceritakannya, Adam menjalani perawatan selama1 bulan di RSUD Padangsidimpuan ."Satu minggu sebelum lebaran, kami disarankan dokter untuk pulang sembari berobat jalan,"imbuhnya. Selanjutnya, pihak keluarga membawa Adam pulang ke rumah dan hanya berobat jalan.

Sebelum menjalani operasi di RSUD Padangsidimpuan, Adam terlebih dahulu dirawat di RSU TNI Kota Padangsidimpuan. Dari rumah sakit itu, Adam langsung dirujuk ke RSUD Padangsidimpuan.

Sementara itu, dokter Fauzi Fahmi menjelaskan, pada hari kedua setelah Adam masuk ke rumah sakit, pihaknya langsung melakukan tindakan operasi pengangkatan usus buntu.

Pada 13 Mei 2018, tepatnya pada hari ke tiga pasca operasi, dijumpai darah dan nanah pada luka bekas operasi."Saat itu, kami lakukan pengobatan seperti biasa,"ujarnya di hadapan anggota Komisi III DPRD Padangsidimpuan.

Pada 14 Mei 2018, tepatnya pada hari ke lima pasca operasi, dijumpai tubuh korban terutama pada mata Adam menguning, ironisnya, saat itu jumlah darah dan nanah juga semakin bertambah.

Dengan kondisi tersebut menurut Fauzi, ternyata tindakan operasi tidak membantu mengurangi infeksi pada Adam, bahkan, pada hari kelima pasca operasi, infeksi sudah menjalar ke hati Adam."Selanjutnya, pada 14 Mei, kami menyarankan kepada pihak keluarga agar Adam dirujuk, namun dengan segala keterbasan yang ada, keluarga Adam menolaknya,"imbuhnya.

Anggota Komisi III Timbul Simanungkalit mengatakan, tujuan dari RDP ini agar mengungkap fakta yang terjadi atas kematian Adam, yang meninggal dunia pasca operasi di RSUD Padangsidimpuan. Menurutnya, selama ini informasi tentang penyebab kematian Adam ramai dibicarakan, karena peristiwa ini sudah menjadi buah bibir di Padangsidimpuan."Agar tidak terjadi fitnah, makanya dibuat RDP,"ujarnya.

Senada dengan Khoiruddin Nasution. Menurutnya, hasil RDP tersebut diputuskan melalui rapat komisi dan tidak bisa diputuskan pada saat RDP."Hasil dari RDP ini akan dibahas lagi di komisi, setelah itu kami akan sampaikan hasilnya,"tandasnya.

Dari amatan awak media ini, Setelah mendengar penjelasan dari kedua belah pihak, masing-masing anggota Komisi lll memberikan tanggapan terhadap kejadian yang menimpa Alm Adam. Adapun Saran dan pendapat tersebut diantaranya RDP tersebut dilaksanakan diantaranya masing-masing pihak mempunyai kesalahan dan kelalaian yang harus disadari bersama, Kejadian memilukan ini, cukup menjadi yang terakhir kali, jangan lagi Adam yang berikutnya, selanjutnya komisi lll meminta pihak RSUD Kota Padangsidimpuan untuk memberikan penjelasan tentang Standar Pelayanan Minimum dan Standart Operational Procedur (SOP) dan juga menyediakan alat-alat kesehatan yang sangat diperlukan dalam penanganan pasien. Selain itu anggota komisi III juga meminta kepada Dinas Sosial untuk mengusulkan keluarga Adam sebagai penerima program Rastra (Beras Sejahtera) dan PKH (Program Keluarga Harapan). Juga kepada Dinas Pendidikan diharapkan memberikan KIP (Kartu Indonesia Pintar) kepada adik-adik dari Alm Adam Harahap. Serta kepada Puskesmas yang ada di Kota Padangsidimpuan diminta agar lebih aktif menjalankan fungsi prenventifnya.

Rapat akhirnya diskors untuk waktu yang belum ditentukan untuk mendengarkan penjelasan dari BPJS terhadap beberapa hal terkait pelayanan kesehatan.

(DP.003)

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p