![]() |
Pasar Pon, Trenggalek, Jawa Timur, terbakar. (Adhar/detikcom) |
Pasar
Pon Trenggalek yang terbakar menimbulkan sejumlah tanda tanya, mengingat pasar
kota itu rencananya akan dibangun total pada awal 2019 mendatang. Sedangkan
tahun ini para pedagang akan direlokasi ke tempat penampungan sementara.
Sekretaris Paguyuban Pasar Pon, Muhajirin, mengatakan rencana pembangunan pasar tersebut telah disosialisasikan kepada seluruh pedagang. Bahkan pemkab juga telah menggelar beberapa kali pertemuan dengan pedagang untuk membahas relokasi sementara.
"Dari pertemuan itu disampaikan bahwa pasar ini akan dibangun dengan anggaran Rp 35 miliar. Pelaksanannya tahun depan. Tapi tahun ini seharusnya para pedagang sudah direlokasi ke terminal MPU dan bekas Kantor Dispendukcapil, tapi kedahuluan terbakar," kata Muhajirin sperti dikutip detikcom, Sabtu (25/8/2018).
Sekretaris Paguyuban Pasar Pon, Muhajirin, mengatakan rencana pembangunan pasar tersebut telah disosialisasikan kepada seluruh pedagang. Bahkan pemkab juga telah menggelar beberapa kali pertemuan dengan pedagang untuk membahas relokasi sementara.
"Dari pertemuan itu disampaikan bahwa pasar ini akan dibangun dengan anggaran Rp 35 miliar. Pelaksanannya tahun depan. Tapi tahun ini seharusnya para pedagang sudah direlokasi ke terminal MPU dan bekas Kantor Dispendukcapil, tapi kedahuluan terbakar," kata Muhajirin sperti dikutip detikcom, Sabtu (25/8/2018).
Baca juga : Pasar Pon Trenggalek Ludes Terbakar
Selama
proses sosialisasi dan negosiasi, tidak pernah ada gesekan maupun aksi
penolakan, bahkan para pedagang mengaku siap untuk direlokasi kapan saja.
Pihaknya enggan berspekulasi terkait penyebab kebakaran. Namun para pedagang berharap pemerintah segera menyiapkan tempat relokasi secepatnya, megingat saat ini seluruh lokasi berjualan telah ludes dilalap api.
Pihaknya enggan berspekulasi terkait penyebab kebakaran. Namun para pedagang berharap pemerintah segera menyiapkan tempat relokasi secepatnya, megingat saat ini seluruh lokasi berjualan telah ludes dilalap api.
"Ini
adalah mata pencaharian kami, kami juga punya anak istri dan ini adalah sumber
penghidupan kami, kami mohon secepetnya disiapkan tempat reloksinya,"
jelas Muhajirin.
Pedagang arloji ini menambahkan, proses penyediaan lokasi penampungan sementara sebetulnya telah disosialisasikan sejak lama, namun hingga kini lokasinya sama sekali belum siap. Bahkan gedung bekas kantor Dispendukcapil juga masih belum digusur.
Pedagang arloji ini menambahkan, proses penyediaan lokasi penampungan sementara sebetulnya telah disosialisasikan sejak lama, namun hingga kini lokasinya sama sekali belum siap. Bahkan gedung bekas kantor Dispendukcapil juga masih belum digusur.
(iwd/iwd)