Perjuangkan Nasib, 4000 GTT /PTT di Cilacap Akan Mengadakan Audiensi dan Aksi Damai

/ Selasa, 03 Oktober 2017 / 16.44 WIB

4000 GTT dan PTT se Kabupaten Cilacap akan mengadukan nasib mereka ke DPRD dan Bupati, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu ( 04/10/17 ) besok‎
 
SUARAaktual.co - ‎Cilacap, hingga saat ini nasib ribuan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang mengabdi pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap masih belum memilki kejelasan status,  sedikitnya 4000 GTT dan PTT se Kabupaten Cilacap akan mengadukan nasib mereka ke DPRD dan Bupati, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu ( 04/10/17 ) besok.

Menurut salah satu calon peserta aksi yang tidak mau disebutkan namanya, hal itu dilakukan guna meminta kejelasan atas permasalahan yang tak kunjung selesai. Rencananya, pihaknya akan  menggelar audiensi dengan kalangan DPRD Kabupaten Cilacap Rabu ( 04/10 / 17 ) besok serta aksi Jalan kaki dan orasi penyampaian sikap.

Dalam audiensi tersebut, ia juga meminta agar dihadirkan perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilacap, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Bupati serta elemen lain yang berkecimpung mengurusi masalah pendidikan di tingkat Kabupaten.

“ Dalam aksinya,  kami juga mengajukan Tiga Tuntutan Guru Wiyata Bakti ( Tri Tugu Bakti ) untuk wilayah Kabupaten Cilacap yaitu
1.Terbitkan SK Bupati untuk GTT dan PTT secepatnya.
2. Berikan honor yang layak bagi GTT dan PTT.
3.Berikan Jaminan Kesehatan bagi keluarga GTT dan PTT.

Lanjut peserta, pemicu munculnya niatan untuk melakukan aksi pasca keluarnya Permendiknas Nomor 08 Tahun 2017 tentang Juklak dan Juknis penggunaan dana BOS yang baru. Sehingga nasib kami semakin tidak jelas.

Kami khawatir, apabila Pemda tidak segera memberikan respon terhadap nasib GTT dan PTT, gairah kegiatan belajar mengajar kami ke depan akan semakin menurun. Oleh karenanya, aksi ribuan  GTT/PTT yang ada di Kabupaten Cilacap besok,  kami berharap akan membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

"Disini kami memperjuangkan nasib kami, generasi penerus bangsa tergantung peran kami juga. Kenapa hingga kini nasib kami tidak jelas juga. Kami hanya ingin tanya sekali lagi kepada pemerintah, apakah Pemerintah peduli terhadap nasib kami ?
Aksi besok pun bukan perjuangan terakhir kami, manakala Pemerintah masih menutup mata, cuti masal adalah perjuangan terakhir kami. Hal ini akan menjadi potret buruk pendidikan di Kabupaten Cilacap.

“Lalu, kalau kesejahteraan GTT/PTT minim, bagaimana kami akan semangat dan maksimal saat menjalani profesi sebagai pengajar.
Kami juga memiliki beban dan tanggung jawab pada keluarga kami. Kami berharap hal ini jangan sampai berlarut larut dan berdampak buruk bagi kualitas pendidikan itu sendiri,” Pungkasnya.(Alek Tarkum)

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p