Ilustrasi Test Urin (Foto:Antara)/Irfan Anshori
SUARAaktual.co -Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melakukan tes urine kepada seluruh pegawai Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak.
Permintaan anggota DPR dari Fraksi NasDem itu, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, menyusul tertangkapnya Kepala Bidang Pendaftaran Ekstensifikasi Penilaian Dirjen Pajak Kantor Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan MalukuUtara Wahyu Nugroho oleh Polda Sulut atas dugaan kepemilikan puluhan gram sabu-sabu pada Kamis (19/10).
"BNN harus kembali melakukan tes urineuntuk memastikan tidak adanya lagi penyalahgunaan narkoba. Wajib dilakukan untuk pembuktian bahwa pegawai pajakbersih dari narkoba," kata Sahroni.
Menurut dia, semua pegawai instansi itu harus diperiksa, mulai dari staf biasa hinggaeselon I dan Dirjen Pajak sebagai pemberi contoh harus menjalani tes urine.
Permintaan anggota DPR dari Fraksi NasDem itu, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, menyusul tertangkapnya Kepala Bidang Pendaftaran Ekstensifikasi Penilaian Dirjen Pajak Kantor Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan MalukuUtara Wahyu Nugroho oleh Polda Sulut atas dugaan kepemilikan puluhan gram sabu-sabu pada Kamis (19/10).
"BNN harus kembali melakukan tes urineuntuk memastikan tidak adanya lagi penyalahgunaan narkoba. Wajib dilakukan untuk pembuktian bahwa pegawai pajakbersih dari narkoba," kata Sahroni.
Menurut dia, semua pegawai instansi itu harus diperiksa, mulai dari staf biasa hinggaeselon I dan Dirjen Pajak sebagai pemberi contoh harus menjalani tes urine.
Menurutnya, akibat ulah seorang oknum citraDirektorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan tercoreng.
"Sangat disayangkan petugas pajakmelakukan perbuatan keji dengan menggunakan narkoba sabu-sabu dan tergolong banyak," katanya spertti dikutip dari antara.
Sahroni juga mendesak Polri bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Tak cuma itu, dirinya juga meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) turun tangan.
"Harus ditelusuri apakah dia sekedar pemakai atau tidak. Jangan-jangan dia pemasok narkoba untuk sekelompok orang. Saya selaku anggota Komisi III DPR meminta Polri, BNN, dan PPATK memeriksa secara serius," katanya pula.
Penangkapan ini dianggap menjadi tamparan keras Ditjen Pajak yang pada Mei tahun 2016 lalu menyatakan perang terhadap narkoba.