SUARAaktual.co - PADEGLANG - Proses lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Pandeglang diduga syarat kepentingan dan rekayasa, Pasalnya diketahui adanya dokumen palsu pada perusahaan peserta lelang yang lolos evaluasi dan kualifikasi oleh kelompok kerja (Pokja) ULP Pandeglang hingga menjadi pemenang tender pada paket jasa kontruksi yang mengunakan dana hibah pusat dan APBN pembangunan pasar rakyat Cubaliung dengan nilai kontrak Rp. 6.442.777.000,00.
H. Jamaludin salah satu peserta lelang proyek pembangunan pasar rakyat cibaliung Kabupaten Pandeglang, mengungkapkan, sangat menyesalkan peristiwa lelang yang semestinya berjalan normatif dengan sistem LPSE, yang diharapkan dapat memenuhi unsur keterbukaan publik dan memegang teguh terhadap akuntabilitas. ujarnya sperti yang dikutip dari beritabuana, Rabu (6/9/2017)
Dengan adanya kejadian tersebut, patut diduga ada permainan oknum panitia lelang dengan pemenang lelang, saya yakin pemenang melakukan kecurangan dengan merekayasa dokumen perusahaan, atas kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok demi meraup keuntungan semata. kata Jamaludin yang akrab disapa H. Asep
Iapun menambahkan bahwa, Permainan kotor panitia lelang sudah masuk kepada sindikat melakukan konspirasi pemufakatan jahat yang saya anggap sistematis, terstruktur dan masif. Karena tidak mungkin panitia melakukan perbuatan tercela itu apabila dilakukan atas keinginan sendiri. Hal ini diduga telah melibatkan banyak pihak. Dalam hal ini ULP, untuk itu panitia harus bertanggung jawab penuh atas permaslahan tersebut, tegasnya
Sementara Itu Rony salah satu mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK), Pandeglang Mengatakan, telah melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jakarta. dengan bukti surat laporan pengaduan resmi atas dugaan monopoli pengadaan barang dan jasa baik yang bersifat penunjukan langsung maupun tender lelang sistem LPSE. Dengan ditemukannya bukti dugaan terjadinya manipulasi atau pemalsuan dokumen perusahaan yang dilakukan Oleh pemenang lelang PT. Firdaus Mandiri Putra
Dijelaskannya juga bahwa, Pihaknya dalam waktu dekat akan ke Kantor Pemerintah Kabupaten Pandeglang, guna klarifikasi dan minta penjelasan terkait proses lelang. tersebut ucapnya
Kami masih menawarkan solusi, Sebelum kami menempuh jalur hukum, sebaiknya diberikan kesempatan untuk beraudiensi dengan panitia ULP Pandeglang, kami ingin meminta penjelasan dari mereka seputar prosedur yang ada pada proses lelang pengadaan barang dan jasa yang didanai oleh negara tersebut.
Namun jika ULP Pandeglang tidak berkenan audiensi tentu masalah ini akan berjalan melalui jalur hukum yang berlaku di negeri ini. pungkasnya
Terpisah Ketua LSM Forum Tangerang Raya Tatang Sago mengomentari, bahwa Masalah ini harus clear karena ini menyangkut kredibilitas panitia agar kedepannya tidak lagi melakukan perbuatan yang dapat merugikan pihak lain dan tidak hanya itu panitia juga dituntut untuk lebih waspada dalam bekerja dan selalu mengedepankan profesionalisme kerja sehingga akan menjauhkan dari tekanan ataupun intimidasi pihak manapun termasuk tekanan politis dari penguasa sekalipun", tegasnya
Ketika ditanyakan sejauh mana letak kecurangan panitia dan dokumen apa yang dipalsukan H Jamaludin yang menyuarakan suara lantangnya itu pun mengatakan, ada banyak kejanggalan hasil lelang di ULP Pandeglang diantaranya satu
Contoh H dari banyak contoh lainnya adalah pada perusahaan pemenang lelang paket pembangunan pasar rakyat cibaliung. Dimana beberapa dokumen persyaratan kelengkapannya yang diduga dipalsukan seperti, dokumen dukungan alat hingga kepada dokumen sertifikat tenaga ahli.
"Untuk lebih validnya nanti setelah masalah ini naik dimeja hijau semua akan terbuka", tutupnya
Untuk diketahui sampai berita ini diturunkan, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pandeglang dan Ketua Panitia Leleang tidak bisa dikonfirmasi. (Badar/jnn)
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
