SUARAaktual.co - PT. Agrita Sari terkesan mengabaikan harapan yang telah dijanjikan kepada karyawannya, dimana perusahaan yang telah berdiri belasan tahun ini sampai sekarang tempat ibadah untuk karyawan belum ada, sementara tempat ibadah adalah salah satu fasilitas yang harus disediakan untuk karyawan karena sampai sekarang karyawan yang bekerja di perusahaan kelapa sawit tersebut belum difasilitasi tempat ibadah.
Sementara dari tahun ketahun pihak perusahaan hanya memberikan janji, dan karyawan baik melalui organisasi serikat buruh selalu mempertanyakan realisasinya, namun dengan berbagai alasan pihak perusahaan hanya menjanjikan dari waktu kewaktu tanpa ada kepastian.
Tahun 2016 yang lalu melalui Manejer Jamal saat di temui di kantor nya oleh SBSI 1992 dan sejumlah orang mewakili dari karyawan saat mempertanyakan masalah pembangunan tempat ibadah, Jamal menjanjikan bahwa sebelum bulan desember 2016 tempat ibadah yang dimaksud sudah berdiri, bahkan menjamin pada saat natal sudah bisa di gunakan untuk perayaan nya. Namun tiba pada waktu yang telah di janjikan sepotong balok pun belum ada berdiri sebagaimana yang telah dijanjikan, sementara karyawan sudah sangat mengharapkan akan realisasinya.
Kamis (14/9/2017) saat ditemui dikantornya oleh Ketua DPC SBSI 1992, Emanuel Fori W guna menanyakan hal tersebut, pihak perusahaan melalui Menejer, Kamal mengatakan bahwa dirinya sudah tidak ada berkepentingan dalam hal pembangunan gedung yang dimaksud, ia berdalih bahwa untuk pembangunan tempat ibadah atau serbaguna yang belum ada titik terangnya tersebut sudah menjadi urusan dari pihak Pabrik. sementara sebelumnya dirinya yang menjanjikan dan memastikan akan terealisasinya tempat ibadah tersebut.
"Saya sudah tidak ada tanggung jawab lagi untuk pembangunannya, coba tanyakan aja ke pihak pabrik untuk masalah ini, saya sudah tidak tau menau lagi hal ini" ujarnya dengan nada terkesan cuek sembari melangkah keluar dari tempat perbincangan.
Bermodalkan rasa kecewa dengan pernyataan tersebut, Emanuel Fori beserta beberapa karyawan lainnya kemudian beranjak menemui pihak Pabrik sebagaimana yang di maksud oleh Kamal.
Sementara itu pihak pabrik melalui Kepala bagian tata usaha (KTU) Ramli menjelaskan, bahwa pihak perusahaan memang sudah berkomitmen untuk membangun tempat ibadah yang selama ini diharapkan oleh karyawannya, namun dengan berbagai kendala sehingga prosesnya tidak berjalan sebagaimana yang dijanjikan selama ini.
"dalam pelaksanaan kita komitmen untuk membangun,
Cuma yg jadi kendala adalah akses jalan menuju lokasi tempat ibadah tidak diperbolehkan oleh masyarakat setempat" ujar Ramli
"Dalam waktu dekat kita akan segera mencari solusi supaya pembangunannya secepatnya dapat terealisasikan, minggu depan akan saya kasih kabar sejauh mana perkembangannya, sabar aja dlu" tambahnya
Sementara itu Ketu DPC SBSI 1992 Pelalawan, Emanuel Fori Waruwu menegaskan, bahwa pihaknya memberikan waktu dalam satu hingga dua minggu ke depan, kalau sampai dengan waktu yang telah di tentukan belum juga ada perubahan action dari perusahaan, maka dirinya tidak segan-segan untuk melakukan aksi mogok kerja bahkan aksi damai guna menuntut janji perusahaan yang terkesan mengabaikan harapan karyawan yang dimana hasil dari follow up nya selalu menimbulkan kekecewaan.
"Ya, kami akan tunggu kepsatiannya, dan berharap semoga yang dijanjikan oleh perusahaan tersebut bukan hanya bualan semata, setidaknya ada titik terang yang meyakinkan kami bahwa pembangunannya benar-benar terlaksana, Setidaknya sampai bulan desember ini sudah ada tempat sementara untuk merayakan natal dan ibadah lainnya".
"Kalau sampai pada saat yang di janjikan belum juga ada hasil dari yang di janjikan oleh perusahaan, makan kami tak segan-segan lakukan aksi mogok kerja dan aksi damai guna menuntut janji dari perusahaan" pungkasnya. [Apriel Ruzman]