Ayo..! "Pagelaran Wayang NKRI Di Museum Sejarah Kota Tua

/ Rabu, 27 September 2017 / 03.37 WIB

Pegelaran Wayang NKRI bertempat di Museum Sejarah Fatahillah Kota Tua Jakarta Barat, rencananya akan digelar pada hari Jum'at, 29 September 2017‎
SUARAaktual.co - ‎Jakarta,   Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantio akan memberikan hiburan kepada masyarakat Pegelaran Wayang NKRI bertempat di Museum Sejarah Fatahillah Kota Tua Jakarta Barat, rencananya akan digelar pada hari Jum'at, 29 September 2017 yang akan datang.


Dengan adanya keingin yang sangat besar dari Panglima TNI untuk mengelar Wayang NKRI tersebut maka tidak tanggung-tanggung Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Jaswandi ditunjuk sebagai penanggung jawab‎
peyelenggaraan Wayang NKRI dan pelaksanaan acara menjadi tanggung jawab EO Jayasuprana yang mengambil judul Parikesit Jumeneng Nata.

Dimana rangkaian cerita Parikesit Jumene Nata disimulasikan oleh 11 Genre Wayang dan Dalang yang berbeda secara bergantian dan berlanjut dari tiap-tiap bagian cerita. 
Adanya susunan acara dan story board Pegelaran Wayang NKRI dimulai pada pukul 20.00 Wib - 22.45 Wib dengan diawali kata sambutan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantio, dan dilanjutkan dengan adegan pembuka Kisah Pandhawa Dhadu dengan menampilkan Wayang Jemblung dengan visualisasi Wayang Beber (berwujud lukisan) selama 10 menit,
 yang di Dalangi oleh Ki Bagong Pujiono dan Ki Waluyo, kisah Pandhawa Dhadhu menceritakan latar belakang terjadinya perang Bharatayudha. Pada masa perjuangan wayang Jemblung dipergunakan oleh tentara Jenderal Besar Soedirman untuk menyampaikan sandi-sandi taktik gerilya kepada pasukan di daerah lain.

Kemudian terus berlanjut ke adegan berikutnya, dengan menampilkan Wayang Surakarta, Wayang Cirebon, Wayang Bali, Wayang Yogyakarta, Wayang Golek Jawa Barat, Punakawan Session, Wayang Orang, Wayang Palembang, Wayang Jawa Timur dan Wayang Banjar, diperkirakan Pagelaran Wayang akan selesai pukul 23.00 Wib.

Seluruh rangkaian adegan yang ditampilkan bertujuan untuk menghibur dan juga menyampaikan  pesan-pesan moral yang disampaikan Panglima TNI kepada para penonton, dimana akhir dari adegan pegelaran Wayang ini menceritakan perang antara Prabu Sawakarta dengan Yuwastina dimana para pemberontak dapat ditangkap dan Parikesit memberikan keputusan untuk tidak gegabah memberikan hukuman, tetapi seharusnya  melakukan pembinaan terlebih dahulu kepada pemberontak  dan akhirnya puncak akhir adegan menceritakan tentang penobatan raja Parikesit oleh para Pandhawa yang diikuti dengan kolaborasi semua wayang dan seluruh Dalang. 

Untuk terlaksananya pegelaran Wayang NKRI yang akan dilaksanakan pada hari Jum'at, 29 September 2017 mendatang, pihak Kodam Jaya dan EO Jaya Suprana, saat ini mengadakan rapat dan meninjau latihan intensif yang dilaksanakan oleh 100 orang Kru Wayang di Solo.‎
Dan sesuai petunjuk Panglima TNI untuk pengerahan massa sebagai penonton Wayang NKRI melibatkan Tokoh-Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Keluarga Besar TNI dan Masyarakat Umum sebanyak 5000 orang.‎

(rls/jnn)‎

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p