Ilmuwan: Sapi Jadi Harapan Baru Manusia Lawan Virus HIV‎

/ Rabu, 26 Juli 2017 / 10.10 WIB





Antibodi pada sapi mampu menetralisir 96 persen virus HIV. Pengujian itu dilakukan dalam 381 hari di laboratorium oleh para peneliti (foto: Istimewa).
SUARAaktual.co- Gabungan peneliti dari tim International AIDS Vaccine Initiative, Scripps Research Institute Amerika Serikat danTexas A&M University Amerika Serikat menemukan, bahwa sapi memiliki antibodi yang mampu melawan virus HIV.
Temuan ini pun menjadi jalan baru bagi para peneliti dalam mengembangkan vaksin untuk melawan virus mematikan ini.
Maka dari itu,  peneliti sangat bersyukur atas penemuan ini, karena salah satu kendala besar bagi peneliti dalam mengembangkanvaksin pelawan HIV ini adalah si pengidapHIV tak efisien membuat antibodi melawan virus tersebut. Ilmuwan memperkirakan, hanya 20 persen pengidap HIV yang mampu memproduksi broadly neutralizing antibodies (bNAbs), bNAbs merupakan antibodi yang terjadi secara natural pada pengidap HIV.Antibodi ini bisa mempertahankan sel dalam melawan virus HIV. Tapi sayangnya, produksi antibodi ini mulai muncul dua tahun setelah seorang terinfeksi HIV.
"Saya terkejut. Temuan ini benar-benar gila dan sangat menarik. Respons yang dikembangkan (sapi) sangat cepat, antara satu sampai dua bulan, yang ini melebihi apa yang kami antisipasi," ujar Devin Sok, Direktur Pengembangan dan Penemuan Antibodi IAVI, seperti dilansir dari Time.
Dalam penelitiannya, para peneliti mampu menumbuhkan antibodi potensial di dalamsapi untuk melawan HIV, meski sapi tidak terinfeksi HIV, tetapi hewan ini memiliki sistem kekebalan yang memproduksi antibodi yang melawan infeksi HIV.
Sebagai percobaan, tim menyuntikkan empatsapi dengan imunogen HIV, protein yang dirancang menghasilkan respons kekebalan terhadap HIV. Setelah itu, tim menemukan bahwa sapi dengan cepat mengembangkan bNAbs terhadap HIV pada darah hewan tersebut.
Peneliti mampu mengisolasi antibodi darisapi dan mengamatinya lebih dekat. Ternyata, sebuah antibodi yang disebut NC-Cow 1 memiliki kemampuan khusus dalam melawan HIV.
“Wawasan baru yang kami dapatkan dari studi ini adalah pemahaman mekanisme, yang mana sistem kekebalan sapi mampu menciptakan antibodi tersebut,” ujar Anthony Fauci ,Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID). NIAID adalah badan yang mendukung riset baru tersebut.
Hasil penelitian mereka yang dipublikasi di jurnal Nature itu menunjukkan bahwa antibodisapi bisa menetralisir 96 persen virus HIV. Pengujian itu dilakukan dalam 381 hari di laboratorium.
Untuk ke depan diharapkan sapi bisa jadi kunci vaksin yang dapat membantu manusiamelawan HIV.‎(arah.com)

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p