Bupati HM.Haris Mulai Buka-Bukaan Jelang 2018

/ Sabtu, 15 April 2017 / 19.14 WIB
SUARAaktual.co‎ | ‎Kabupaten Pelalawan - Keinginan Bupati Pelalawan, HM Harris bertarung di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2018 ternyata tidak main-main. Selain melakukan sosialisasi ke daerah-daerah di Riau, Bupati Pelalawan dua periode ini juga sedang gencar sosialisasi lewat iklan di media dan baleho.

Tak tanggung-tanggung, di beberapa lokasi strategis di Kota Pekanbaru, mulai tampak terpampang foto HM Harris di papan reklame atau beleho dengan ukuran cukup besar.

Dari pantauan Wartawan, Sabtu (15/4/2017), seperti di Simpang Jalan Harapan Raya-Sudirman, terlihat sebuah baleho raksasa dengan memajang foto HM Harris yang mengenakan baju Melayu berwana putih lengkap dengan peci hitam.

Baleho yang sama juga tampak di bundaran tugu keris Jalan Pattimura, tepatnya di sekitaran Taman Makam Bahagia, Gobah. Keberadaan baliho raksasa Harris ini bisa jadi sebagai sinyal keseriusannya bertarung di Pilgub 2018 mendatang.

HM Harris sebelumnya kepada Wartawan mengaku sangat serius maju di Pilgub 2018. Bersama calon Wakilnya, Yopi Arianto yang saat ini menjabat sebagai Bupati Inhu, HM Harris optimis bisa mendapatkan perahu atau partai untuk bertarung.

"Saya kalau sudah ingin maju, takkan mundur lagi. Saya memang komitmen itu, termasuk dengan Yopi, kalau nantinya bukan sama Dia berarti bukan saya yang memutuskan, tapi sejauh ini saya komit tetap dengan Yopi," ujarnya.

Bahkan, saat diminta pendapatnya terkait siapa saja yang bakal maju di Pilgub nantinya, Harris menyebut hanya akan ada dua pasang, dan paling banyak tiga pasangan. "Kalau prediksi saya hanya dua pasang saja, salah satunya saya," ungkapnya optimis ketika disambangi Wartawan beberapa waktu lalu.

Riau Tidak Boleh Seperti Mentimun Bungkuk

Nah, apa yang memotivasi dan sejauh mana perkembangan HM Harris maju di Pilgubri tahun depan? Berikut petikan wawancara tim redaksi www.cakaplah.com ketika berkunjung ke ruang kerjanya di Pangkalan Kerinci Pelalawan, baru-baru ini.

Apa yang memotivasi Anda maju di Pilgubri 2018?

Saya ini ingin Riau itu diperhitungkan, terutama di bidang ekonomi. Kita jangan seperti bak kata orang-orang tua dulu, masuk ambung lai, masuk etong tidak. Riau jangan dibuat begitu di Indonesia, seperti mentimun bungkuk. Yang harus itu nantinya bagaimana persaingan global tanpa melibatkan Riau, Indonesia tidak bisa bersaing. Riau harus dilibatkan karena Riau punya potensi yang tinggi. Contohnya saja di Pelalawan sekarang ini penanaman modal asing ada Rp34 triliun ditambah dengan penanaman modal dalam negeri sekitar Rp54 triliun. Ini kan potensi yang harus dijalankan secara bersama-sama.

Menurut Anda, bagaimana caranya agar Riau bisa diperhitungkan seperti yang Anda maksud?

Sebelum dijawab, saya ingin sampaikan bahwa saya ini dasarnya pedagang, bukan ekonom. Jadi saya jawab berdasarkan basic saya.

Sebenarnya begini, masalahnya pertama kali adalah persoalan APBD. APBD ini adalah sumber perputaran uang dan tenaga kerja. Kalau APBD ini berputar, maka ekonomi di Riau bisa naik. Kemudian, kita sadari bahwa kabupaten dan kota di Riau ini masih miskin. Nah, kita harus pikirkan bagaimana membagi kue APBD ini ke kabupaten dan kota se-Riau dengan baik dan jelas. Kalau persoalan APBD sudah selesai, nanti kita tambahkan dari investor-investor sehingga tujuan kita menjadi Riau diperhitungkan itu tercapai.

Dan untuk ini, kita tak bisa jalan sendiri-sendiri. Ini pemerintahan, tak bisa jalan sendiri-sendiri. Itulah kenapa saya pakai HAYO, karena kita tak bisa jalan sendiri-sendiri.

Apa alasan Anda menggandeng Yopi Arianto sebagai calon wakil gubernur?

Yopi itu masih muda dan enerjik. Dia punya potensi dan berani. Selain itu, dia juga suka berjalan sehingga hasil survei dia lumayan tinggi. Karenanya, Yopi ini anak muda yang ingin saya bimbing menjadi pemimpin masa depan dan diterima semua masyarakat.

Selain itu, saya juga ingat jasa orangtuanya pada saya. Lalu, kenapa saya tidak berbuat sama anaknya

Bicara soal partai politik sebagai perahu untuk maju di Pilgubri, sejauh mana komunikasi Anda selama ini?

Kalau soal sampan, mudah-mudahan saya dapat. Namun meskipun saya sudah dapat sampan, PKS dan Nasdem itu tetap saya ambil. Itu pun kalau PKS dan Nasdem mau. Waktu saya presentasi di PKS, saya sampaikan semua target-target saya dan apa-apa yang sudah saya buat. Lalu mereka ingin menyorong kadernya jadi wakil gubernur saya, lalu saya bilang saya sudah punya wakil.

Saya ini apa yang sudah terjanji dari awal, itu yang saya pegang. Karena saya sudah janji sama Yopi, ya itu saya pegang. Lain kalau Yopi maju dengan lain, itu lain soal dan saya tak masalah. Berarti itu bukan salah saya. Begitu juga dengan partai politik. Kalau saya sudah terjanji awal, itu saya komitmen.‎Kita ini kan harus silaturahmi. Persoalan dapat sampan atau tidak, itu persoalan lain, yang penting persaudaran tetap terjaga.

Sebagai kader Golkar, apakah Anda sudah mengkomunikasikan majunya Anda bersama Yopi ini kepada Ketua Golkar Riau Andi Rachman?

Saya kan sudah minta persetujuannya dari awal. Dan tidak itu saja, saya sudah kumpulkan semua bupati dan walikota dan bilang bahwa saya maju di Pilgubri.

Maju Pilkada ini semua bisa saja. Tapi masalah kerja ya tetap kerja, masalah politik yang politik, tak bisa ganggu mengganggu.

Menurut hitungan Anda, siapa saja yang bakal maju di Pilgubri dan siapa yang menjadi pesaing terberat?

Menurut saya, Andi Rahman maju, tapi tak tahu wakilnya siapa. Syamsuar (Bupati Siak) juga maju, tapi wakil belum dapat. Saya maju, dan sudah ada wakil saya Yopi. Perhitungan saya peluang empat pasang itu ada, tapi mungkin cuma dua pasang yang maju.

Dan Anda tetap yakin tetap maju di posisi gubernur? Apa ada kemungkinan untuk merubah posisi mengincar posisi wakil gubernur saja?

Kalau tak nomor satu (posisi gubernur) kenapa pula saya maju. Saya jelas punya visi dan misi jangka panjang. Kalau tak saya yang ngisi nomor satu, itu tak mungkin sesuai visi dan misi saya.

Seandainya Anda terpilih menjadi Gubernur Riau, wakil bupati Anda naik menggantikan posisi bupati Anda, apakah Anda juga sudah mempersiapkan sosok yang bakal mengisi kekosongan jabatan wakil bupati di pemerintahan Pelalawan ini nanti?

Di Pelalawan kita tak lagi bicara orang, tapi sistem. Jadi, siapa pun orangnya memimpin yang dijalankan itu tetap rencana jangka panjang pembangunan daerah yang sudah disusun. Jadi bukan bicara orangnya siapa lagi, biar saja sistem yang berjalan.

Kapan Anda mulai turun melakukan sosialisasi dan safari politik?

April ini, pertengahan atau akhir saya akan turun keliling Riau. Mohon doanya saja.

Sumber                 : Cakaplah.com

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p