Arief Yahya 'Bono Riau Segera Tarik 1 jt Wisatawan Mancanegara'

/ Jumat, 17 Maret 2017 / 09.19 WIB
SUARAaktual.co| Jakarta - ‎Pariwisata Riau diyakini bisa mengalahkan pariwisata di Bali. Ini bisa terwujud jika proyek kawasan wisata khusus Bono di Kabupaten Pelalawan seluas 600 Hektare (Ha) selesai dibangun.

''Kita sudah disediakan lahan seluas 600 hektare. Di sana akan kita bangun tourism resort. Kita akan bentuk kawasan wisata khusus di Bono," kata Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, dalam sambutan pembukaan "Pesona Bumi Lancang Kuning" di Hotel JW Marriot, Jakarta, Jumat (17/3).

Kawasan khusus wisata Bono itu, katanya, dua kali lebih luas dari Nusa Dua, Bali. "Jika sudah selesai, saya yakin Riau bisa kalahkan Bali," tambahnya.

Kelangsungan proyek ini akan dibahas di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata RI, 30-31 Maret 2017 mendatang. Arief berjanji meminta Dirjen Perhubungan Darat dan Laut Kementerian Perhubungan RI membuka akses menuju objek wisata Bono di Pelalawan.

Tak hanya itu saja, Kemenpar RI juga telah menjalin kesepakatan dengan instansi terkait untuk mendatangkan 1 juta turis asing ke Riau. "Kami sudah siapkan beberapa program, yakni promosi besar-besaran tentang Bono di luar negeri," katanya.

Arief menyebut Riau tak hanya dianugerahi sumber daya alam berlimpah, tapi juga alam yang indah. "Jika dikelola dengan baik, saya yakin Riau luar biasa," tukasnya.

Bila Bono sudah menjadi ikon wisata Riau, maka destinasi wisata lain di Riau akan ikut maju. "Bali itu dulu yang dipromosikan hanya Pantai Kuta. Lambat laun, turis mengetahui di Bali ada Nusa Dua, Ubud, dan lainnya. Demikian juga nanti dengan Riau," katanya.

Menurut Gubri bahwa Menteri Arief Yahya bilang kalau bisa Riau dikunjungi 1 juta wisman pada 2017. Ini Riau harus kerja keras dan Riau tak mengharapkan banyak-banyak 100.000 saja wisatawan mancanegara sudah bagus untuk Riau tapi Menparekraf memacu Riau agar wisman masuk ke Riau pada 2017 itu 1 juta kunjungan.‎
Untuk itu harus bersama-sama masyarakat Riau mengeroyok pariwisata ini karena sektor pariwisata dikali-kali Menteri Arief Yahya dengan 1 juta kunjungan wisman itu sudah bisa mendatangkan devisa sekitar Rp15 triliun.‎
Padahal kalau dibandingkan dengan bagi hasil migas Riau hanya dapat sekitar Rp4 triliun lebih. Taoi sekarang 2017 ini Riau turun bagi hasil migasnya menjadi Rp2 triliun.‎
"Jadi Saya perlu menginformasikan kepada bapak-ibu semua kabupaten di Riau menjerit, semuanya mengharapkan dari APBD provinsi. Sedangkan Provinsi Riau sendiri juga sedang mengalami gangguan juga. Jadi terpaksa kita memperkuat sinergi untuk melaksanakan pembangunan dengan anggaran yang ada diharapkan untuk bisa melanjutkan pembangunan di Provinsi Riau," kata Gubri.
Dan kondisi seperti inilah apa yang dilakukan oleh Yayasan Melayu Nusantara Riau Jakarta berarti ikut mengangkat sektor pariwisata berbasis budaya. Dan tolong juga ikut mempromosikan pariwisata bersama dengan Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Riau dan Dinas Kebudayaan Riau buat acara sosialisasi apa yang sedang dilakukan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Riau dan Dinas Kebudayaan Riau.


Dinas Kebudayaan Riau kata Gubri baru diresmikan Januari 2017. Dinas Pariwisata ini sengaja dipisah dengan Dinas Kebudayaan Riau karena take line Riau the Home Line of arMelayu, visi Riau 2020 mimpi Riau itu menjadi pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara. Ini dibuat berdiri sendiri agar kewenangan dan SDM bertambah dan ini Riau sedang kerja keras dengan Yayasan Melayu Nusantara bisa diadakan pertemuan. Agar kedua dinas ini mensosialisasikan termasuk perkembangan yang ada di Riau menyangkut pariwisata dan kebudayaan Melalyu. Kedua-duanya ini sejalan.
Riau punya potensi besar ada empat sungai besar yang ada di Riau tak dimiliki provinsi lain. Ada Sungai Rokan, Siak, Kampar, dan Sungai Indragiri mempunyai potensi luar biasa baik cagar maupun nilai budaya. Inilah yang dikembangkan.

Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif kata Andi Rachman memilih wisata Bono di Sungai Kampar sebagai ikon wisata Riau bertaraf internasional. Di sungai ini bisa surfing atau berselancar sepanjang 42 kilometer dan sudah ada peselancar Australia yang memecahkan Guinness Book of Records kelas dunia berselancar selama 1,5 jam. Siapa yang belum sempat lihat bisa lihat di Youtube: Bono Pelalawan.
"Kita berterima kasih karena Pak Menteri menjadikan Teluk Meranti, Bono tersebut menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata," kata Gubri.‎

Liputan        : Tommy /Adv.

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p