SUARAaktual.com I Advetorial --- Sebagaimana diketahui, perempuan mempunyai andil besar dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan. Hal ini dibuktikan dengan banyak cerita sukses kaum perempuan yang mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya dengan melakukan kegiatan usaha produktif rumah tangga.
Salah satu wadah organisasi perempuan yang keberadaannya diakui dalam tatanan kelembagaan di Indonesia adalah Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Peran Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam masyarakat terutama di tengah-tengah keluarga, tidak bisa diabaikan. Sejak dulu hingga saat ini, peran dan fungsi PKK tetap menjadi ujung tombak dalam pembinaan keluarga dan rumah tangga. Image bahwa PKK hanyalah organisasi sekadar ajang tempat berkumpulnya ibu-ibu, tentu sesuatu yang sangat keliru dan salah.
Menyadari betapa pentingnya peran PKK tersebut, maka Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman pun memiliki rencana dan program strategis untuk menjadikan PKK sebagai mitra kerja Pemerintah Provinsi Riau dalam meningkatkan ekonomi masyarakat ke depan, khususnya terkait dengan pembinaan ekonomi keluarga dan rumah tangga.
Gubernur Riau pun dengan tegas menyatakan bahwa peran PKK tidak bisa diabaikan dan semua peran PKK itu harus diperhitungkan. Peran PKK ini terutama dalam menunjang pelaksanaan program-program strategis yang menjadi target Pemprov Riau ke depannya.
Untuk menyikapi kenyataan yang ada, Andi Rachman mengimbau Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau dan PKK Riau untuk turut memperhatikan faktor pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Yang mana, tingkat pertumbuhan penduduk harus seimbang dengan pertumbuhan ekonomi.
"Kalau pertumbuhan penduduk tidak ditekan, akan terjadi peledakan penduduk dan kita pun akan kekurangan lapangan pekerjaan. Terus, bagaimana kita mau mencapai kesejahteraan. Untuk itu, pertumbuhan pendudukan dan ekonomi harus dipantau," ungkap Andi Rachman Usai menghadiri puncak acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-23 tingkat Provinsi Riau di Gedung Dharma Wanita, Jalan Diponegoro.
Jika hal itu dibiarkan secara terus-menerus, Andi khawatir kesejahteraan masyarakat Riau akan semakin memburuk seiring dengan menurunnya pendapatan daerah. "Masyarakat harus diberikan pemahaman tentang keluarga berencana (KB). Selain itu, di daerah kita juga banyak imigran, mereka harus disosialisasikan juga," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Riau, Sisilita Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, bahwa peringatan Harganas kali ini mengedepankan keikutsertaan keluarga dengan mengangkat tema 'Keluarga Berkarakter, Indonesia Sejahtera'. Dimana, terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas ditentukan oleh kondisi keharmonisan di lingkungan keluarga.
"Harganas merupakan momentum pembangunan karakter bangsa untuk Indonesia lebih sejahtera. Keluarga sebagai unit terkecil menjadi wahana utama untuk menghasilkan SDM yang berkualitas," Tutur Sisilita Arsyadjuliandi Rachman
Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Riau yang dipimpin Hj Sisilita Arsyadjuliandi Rachman tatkala dipercaya menakhodai PKK Riau beberapa tahun lalu, Hj Sisilita terus perbagai upaya, yang kesemuanya dimaksudkan untuk memberi nilai tambah dan pembobotan terhadap organisasi yang ia pimpin. "Obsesi saya yaitu agar bagaimana PKK bisa memberi arti bagi sebanyak mungkin orang," katanya beberapa waktu lalu.
Secara spesifik, Hj Sisilita Arsydajuliandi menjelaskan, bahwa peran dan fungsi TP PKK telah ditentukan dan berdasarkan pada Permendagri Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui gerakan TP PKK, mengingat begitu penting dan strategisnya keberadaan TP Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), maka Ketua TP PKK Provinsi Riau dan TP PKK kabupaten dan kota beserta jajaran pengurus, harus dapat menjalankan 10 Program Pokok PKK.
"Program itu mencakup tiga pilar yaitu program pendidikan, kesehatan dan perekonomian, sebagaimana yang telah menjadi ketetapan pada Rakernas VIII TP PKK Tahun 2015 yang lalu," beber Hj Sisilita.
Oleh karena itu, menurut dia, PKK mempunyai peran untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lahir dan batin, menuju terwujudnya keluarga yang berbudaya, bahagia, sejahtera, maju, mandiri, dan harmonis.
(Adv/Hms/red)