SUARAaktual.com | Pekanbaru – Dinas Kesehatan Propinsi Riau jumat (28/10/2016) pagi, melaksanakan kegiatan temu ramah bersama para wartawan dan melakukan pemaparan terkait musim haji dan penanggulangan DBD (demam berdarah) yang diakibatkan oleh nyamuk Aides Aigeti.
Kadis Kesehatan Provinsi Riau melalui Staf P2P Nurul Muna SKM memprediksi DBD di Riau Bakal Meningkat November 2016
Di jelaskan Nurul Muna SKM staf P2P Dinkes Riau dan dr Yohanes Kabid Yankes Dinkes Riau memprediksi pada November 2016 mendatang kasus DBD di Riau bakal meningkat. Ini antara lain karena pengaruh cuaca lanina hujan panas. Maka untuk menekan terjadinya DBD ini maka masyarakat diimbau melakulan 3 M.
Hal ini segera di lakukan upaya pencegahan agar dapat menekan kasus DBD dengan melakukan 3 M dan promosi kesehatan di semua sektor termasuk pembentukan juru pemantau jentik (jumantik) anak sekolah dan pramuka.
Petugas Diskes Riau memperlihatkan pembuatan perangkap nyamuk atau Lavitrap
Kalau fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa saja sedangkan jentik- jentiknya tidak mati. Untuk merangkap larva dan jentik nyamuk maka Dinkes Riau telah membuat alat perangkap nyamuk yang disebut lavitrap dari bahan bekas botol air mineral dan ini sudah disosialisasikan kepada masyarakat.
Nyamuk suka menaruh telur di tempat gelap dan di air bersih. Di bandara Soekarno Hatta telah dipasang Lavitrap dan berhasil 60 persen. Di bandara SSK II Pekanbaru 20 persen berhasil.
Hal ini segera di lakukan upaya pencegahan agar dapat menekan kasus DBD dengan melakukan 3 M dan promosi kesehatan di semua sektor termasuk pembentukan juru pemantau jentik (jumantik) anak sekolah dan pramuka.
Petugas Diskes Riau memperlihatkan pembuatan perangkap nyamuk atau Lavitrap
Kalau fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa saja sedangkan jentik- jentiknya tidak mati. Untuk merangkap larva dan jentik nyamuk maka Dinkes Riau telah membuat alat perangkap nyamuk yang disebut lavitrap dari bahan bekas botol air mineral dan ini sudah disosialisasikan kepada masyarakat.
Nyamuk suka menaruh telur di tempat gelap dan di air bersih. Di bandara Soekarno Hatta telah dipasang Lavitrap dan berhasil 60 persen. Di bandara SSK II Pekanbaru 20 persen berhasil.
Liputan : Adek Hrp