Kordias : "Pancasila Itu Bukan Sekedar Jargon"

/ Kamis, 02 Juni 2016 / 19.21 WIB
SUARAaktual.com ‎| ‎Pekanbaru - Pancasila merupakan dasar, dasar negara yang merupakan buah pikir Founding Father Negara Kesatuan Republik Indonesi, adalah Ir. Sukarno dalam pidatonya pada tanggal 1juni 1945, yang disampaikan dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai ( Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan).Dalam pidato itulah konsep dan rumusan awal "Pancasila" pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

"Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPK Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPK. Inilah cikal bakal setiap tanggal 1 Juni selalu kita peringati sebagai hari lahirnya Pancasila", Kata Kordias dalam pidatonya saat upacara di halaman kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Riau, yang terletak di jalan Sudirman, kota Pekanbaru(1/6).

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

"terdapat Lima sila dan 36 butir yang terkandung di dalam badan pancasila telah mengakomodir segala sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Seharusnya jika kita sadar, dan mau memberi perhatian lebih akan nilai luhur yang terkandung di dalam pancasila maka alamat negara ini akan tetap utuh", Ungkap Kordias dengan semangat.

Karena itu, pada peringatan Hari Lahir Pancasila yang ke-71 ini, ada tugas besar yang menanti kita, patriot-patriot Indonesia yang mengaku Pancasilais, yaitu: Menangkan Pancasila!

Pertama, menegaskan kembali Pancasila sebagai dasar negara dan filosofi bangsa. Penegasan ini penting untuk mencegah keinginan beberapa kelompok fundamentalis yang ingin menggantikan Pancasila dengan azas agama maupun komunis.

Kedua, menjadikan Pancasila sebagai seperangkat gagasan dan nilai-nilai yang menjiwai semua pemikiran dan tindakan para penyelenggara negara. Dengan begitu, tidak ada lagi kebijakan pemerintah yang menabrak nilai-nilai Pancasila.

Ketiga, menjadikan Pancasila sebagai bintang penuntun arah (leitstar) menuju cita-cita masyarakat adil dan makmur. Sesuai dengan bunyi konstitusi dan pembukaan UUD 1945.

Keempat, membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kehidupan sehari-hari dan Sebagai sebuah tata nilai luhur (noble values). Adanya implementasi yang nyata bukan hanya sekedar jargon.

Kelima, Pancasila merupakan pandangan hidup yang senapas dengan perkembangan zaman, termasuk di abad 21 ini. Nilai-nilai pancasila akan terus hidup dan sesuai dengan semangat zaman. Namun, itu bergantung pada interpretasi kita terhadap Pancasila. Kalau interpretasi kita tidak progressif alias konservatif, maka Pancasila akan terkesan mandek dan ketinggalan zaman.

Memenangkan Pancasila berarti menjadikan Pancasila sebagai philosofische grondslag yang hidup, membumi, dan berapi. Bukan sebagai ideologi yang kaku, sakral, dan menggantung di awan-awan.Pancasila harus menjadi wujud dalam pikiran dan tindakan penyelenggara negara dan rakyat Indonesia. Rinci Kordias dengan suara lantang.

Dalam pidatonya kordias juga menghimbau, agar semua kader partai mampu menjadi etalase di tengah masyarakat Indonesia, agar perjuangan partai selama ini tidak sekedar retrorika semata, tandas Kordias.

Selain melakukan upacara memperingati Hari Lahir Pancasila, DPD PDI-P Riau juga membagikan beberapa pemenang perlombaan yang telah di gelar oleh DPD PDI-P Riau beberapa waktu yang lalu.[ Liputan Tengku Irfan ]

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p