Peningkatan Akhlak dan Moral Merupakan Fokus Utama Pilar Pembangunan Kabupaten Kampar

/ Jumat, 06 Mei 2016 / 14.02 WIB
Bupati Kampar Jefry Noer saat memberikan pandangan kepada warga terkait Aqhlak  dan Moral

SUARAaktual.com ‎| ‎Kabupaten Kampar - Bupati kabupaten Kampar  H. Jefry Noer SH dalam menjalankan  roda pemerintahan, selalu merujuk pada lima pilar pembangunan, dimana pilar pertama adalah peningkatan akhlak dan moral, yang kedua adalah peningkatan ekonomi kerakyatan, ketiga peningkatan sember daya manusia, keempat peningkatan pelayanan kesehatan serta yang kelima adalah peningkatan infrastruktur.

Bupati Kampar H Jefry Noer SH baru-baru ini memaparkan tentang bagaimana pelaksanaan pilar pertama Kabupaten Kampar tersebut dilaksanakan, dan program apa saja yang sudah terlaksana selama masa tiga tahun kepemimpinannya.

 Tak hanya menjadi program isapan jempol belaka, tak tanggung-tanggung empat Peraturan Daerah (Perda) tentang Keagamaan yang telah disahkan dan mulai diterapkan di Kabupaten Kampar pun dijadikan sebagai acuan terapan dalam mengaplikasikan pilar pertama pembangunan tersebut.

Yakni Perda Pandai Membaca Al-Qur’an Nomor 1 Tahun 2013, Perda Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji Nomor 2 Tahun 2013, Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (PDTA) Nomor 3 Tahun 2013 dan Perda Penyelenggaraan Ibadah Haji Daerah dan Biaya Transportasi Haji Nomor 4 Tahun 2013.

Bupati Kampar Jefry Noer berfoto bersama warga

Ada tiga sasaran dalam Peraturan Daerah (Perda) Pandai Baca Al-Qur’an yakni seluruh peserta didik (kecuali non muslim), seluruh pegawai baik PNS maupun non PNS dan seluruh calon pengantin. Maksud dari pandai membaca Alquran bagi peserta didik, calon mempelai atau calon pengantin dan pegawai adalah salah satu cara untuk dapat mengetahui dan memahami isi kandungan Alquran dengan benar sehingga akan dapat membentuk kepribadian yang paripurna dan mencerminkan kualitas manusia seutuhnya sebagaimana yang terkandung dalam Alquran.

Maksud dari Perda Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji(Gemar Mengaji) adalah untuk mengaktifkan umat Islam mempelajari dan  membaca Al-Quran pada waktu selesai shalat maghrib di Kabupaten Kampar dengan tujuan mempersiapkan generasi yang memahami tentang pokok-pokok ajaran agama dan memiliki karakter keagamaan yang kuat.

“Alhamdulillah, sekarang sudah semakin banyak di berbagai masjid dan musholla maupun rumah-rumah di Kabupaten Kampar yang melaksanakan magrib mengaji,’’ungkap Jefry.

Kemudian, Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (PDTA), yang bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan Agama Islam kepada warga belajar untuk mengembangkan kehidupannya sebagai warga muslim yang beriman, bertakwa dan beramal soleh serta berahklak mulia. Yang mana program kurikulum pokok di PDTA ini meliputi Al-Qur’an, Hadist, Aqidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), Bahasa Arab dan ‎Praktek Ibadah serta juga ada kurikulum Karakter.

Perda Penyelenggaraan Ibadah Haji Daerah dan Biaya Transportasi Haji ini bertujuan untuk membantu biaya transportasi jemaah haji, biaya operasional pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji dan panitia penyelenggara ibadah haji daerah dikelola dan dilaksanakan oleh SKPD terkait bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten ‎Kampar.

“Inilah Perda-perda yang telah dilaksanakan di Kampar untuk mendukung pelaksanaan lima pilar pembangunan Kampar,’’ujar Jefry.

Bukan hanya Perda, Jefry juga merevolusi kebiasaan lama yang dianggap kurang berfaedah, seperti program senam  pada setiap Jumat pagi menjadi kegiatan Subuh berjamaah dan gotong-royong. Gotong-royong (goro) dilaksanakan untuk menurunkan kesombongan dalam diri pejabat, agar mengingat bahwa aparatur Negara harus dekat dengan masyarakat dan bersedia bekerja untuk masyarakat. Selain itu juga, goro sekaligus sebagai sarana untuk memberikan contoh kepada masyarakat agar terbiasa hidup bersih dan sehat. Kemudian, subuh berjamaah yang dirangkai dengan ‎tausiyah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

“Jadi kita ganti kegiatan senam pagi itu dengan subuh berjamaah dan gotong royong bersama untuk lebih mengambil banyak manfaatnya bagi peningkatan akhlak dan moral, terutama para pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar,’’sebutnya.

Pemkab Kampar juga rutin melaksanakan Safari Dakwah Pembangunan (SDP) ke berbagai kecamatan di Kabupaten Kampar setiap akhir pekan, mulai Jumat sampai Ahad.  Kegiatan itu dikenal dengan itikaf dengan melakukan berbagai kegiatan diantaranya sholat lima waktu berjemaah, tausiah, dan sholat tahajud yang diikuti para pejabat eselon II, III, dan IV bersama masyarakat.

Pembinaan rohani keislaman bagi aparatur pemerintah ini mempunyai makna yang cukup besar guna memperkokoh pondasi pembangunan di Kabupaten Kampar.  Safari dakwah dijadikan sebagai ajang mendekatkan hubungan sillaturrahim antara Pemkab Kampar dengan masyarakat di seluruh pelosok Kabupaten Kampar.

Jefry menjelaskan, bagi orang-orang yang tidak paham dengan tujuan serta manfaat SDP ini dinilainya pekerjaan yang bodoh dan mubazir, karena seorang Bupati serta pejabat-pejabat Kampar yang biasa hidup berkecukupan untuk hal makan, di rumah, di kantor atau di manapun tetapi di hari libur mereka rela dan mau tidur di masjid dan makan seadanya dengan lauk pauk yang sederhana.

Diakui Bupati, di awal pelaksanaan SDP, ada beberapa pejabat yang setengah hati mengikutinya, namun setelah terbiasanya mengikuti kegiatan SDP dan merasakan manfaatnya, maka SDP sekaligus menjadi sebuah ajang untuk refreshing.

“Awalnya memang ada yang merasa seakan tidak sanggup menjalaninya, tetapi sekarang mereka saya lihat malahan sangat senang mengikuti kegiatan SDP, karena memang manfaatnya sangat besar terutama dalam pembinaan mental dan kerohanian,’’ucap Jefry.

Bupati Kampar H Jefry Noer SH terus berupaya memberikan motivasi bagi masyarakat Kabupaten Kampar tak terkecuali warga binaan di Rumah Keselamatan LP Bangkinang Kota Kelas IIB, ia membentuk Wirid Pesantren bagi mereka yang tengah memperbaiki seluruh kesalahan yang terlanjur terjadi.

Perhatian besar Jefry Noer di sana menjadikan tempat itu bukan tempat yang menyeramkan lagi bagi masyarakat karena semakin sering dikunjungi membuat suasana di sana terbuka, program-program pemerintah dapat pula dilaksanakan, para warga binaan memiliki kesempatan yang sama mendapatkan fasilitas pembangunan dan pendidikan yang layak, sehingga lambat laun dapat menimbulkan rasa percaya diri dalam diri mereka.

Dalam peningkatan akhlak dan moral, Pemkab Kampar juga memiliki perhatian besar dalam  meningkatkan eksistensi Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kampar dengan mengalokasikan bantuan yang sangat signifikan untuk BNK Kampar. Bahkan direncanakan, dalam waktu dekat, BNK akan menempati bangunan lantai II RSUD Bangkinang untuk dijadikan ruang rehab. Hal itu dilakukan, karena Pemkab menyadari bagaimana beratnya tugas dalam pemberantasan narkoba di Kampar.[ Adv/Hms/Mad ]‎


Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p