
SUARAaktual.com | Kabupaten Kampar - Dalam mewujudkan cita-cita sebagai kabupaten paling maju di Provinsi Riau bahkan termaju di Sumatera pada akhir tahun 2016, Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar mewujudkan hal tersebut dengan lima pilar pembangunan, dimana pilar pertama adalah peningkatan akhlak dan moral, yang kedua adalah peningkatan ekonomi kerakyatan, ketiga peningkatan sember daya manusia, keempat peningkatan pelayanan kesehatan serta yang kelima adalah peningkatan infrastruktur.

Pemerintah kabupaten kampar yang di pimpin oleh H.Jefry Noer sebagai bupati kampar selalu berusaha untuk mempercepat proses pembangunan di kabupaten, terbukti dari program-program pemerintah kabupaten kampar ke desa-desa yang menjadi sasaran utama pembangunan pemkab kampar yang selalu dikerjakan demi tercapainya kandungan lima pilar pembangunan pemkab kampar.
Lima pilar tesebut kemudian di muarakan pada pada Tri Zero, yakni; zero kemiskinan, zero pengangguran dan zero rumah kumuh. Untuk mewujudkan visi tesebut pada awal kepemimpinan Jefry Noer menurut data statistik tahun 2011 hasil masyarakat miskin sebanyak 7%, akan tetapi kemiskinan masyarakat menurut tolak ukur anak satu penghasilan Rp 1,3 juta serta anak lebih dari satu penghasilan Rp 1,5 juta.

Dengan demikian data masyakat miskin yang didapatkan pada 2011 tersebut adalah 22,48 persen, dengan demikian pemda Kampar membuat program untuk tri zero tersebut, dalam sektor peningkatan ekonomi kerakyatan dengan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S), dimana setiap angkatan selama dua minggu dilatih masyarakat miskin dan mengangur sebanyak 240 orang, pulang kedesa 1 orang akan dijadikan 10 orang maka sebulan akan terseret sebanyak 2400 orang. Dimana selesai pelatihan para peserta diberikan pinjaman dana modal usaha segala sektor. Dengan demikian pada awal 2012-2013 awal hasil maping kembali kemiskinan berkurang sebanyak 3 persen, tahun 2014 berkurang 6 persen, tahun 2015 berkurang 12 persen.
Tak puas hanya dengan program P4S, pemerintah kabupaten Kampar kemudian meluncurkan program pamungkas terbaru untuk mewujudkan tri zero tersebut, yang kemudian diberi nama dengan program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE). dimana RTMPE cukup menyediakan lahan seluas 1000 meter dengan modal Rp 120 juta sudah tersedia enam ekor sapi langsung dengan kadangnya, ayam petelor 1000 ekor dengan kandangnya, kolam lele, kebun bawang 200 meter, cabe serta sayur-sayuran. Dengan berbagai ketersedian tersebut, Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) akan menghasilkan lebih kurang Rp 10 juta/bulannya.

Menurut Bupati Kabupaten Kampar Jefry Nor yang ditemuai para awak media beberapa waktu yang lalu, selain peningkatan ekonomi rakyat melalui pelatihan belasan ribu petani di lokasi Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S). Pemerintah kabupaten Kampar juga melakukan program pelatihan 1.890 orang ibu-ibu di pelatihan menjahit di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
“Petani dilatih untuk dapat mengembangkan program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kemudian, kaum ibu yang berlatih menjahit kini telah mampu menambah pendapatan keluarga,”Ucapnya.

Keseriusan terhadap program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar bukan saja dihafal dan terpampang dalam bentuk tulisan saja, tapi harus dibuktikan dengan mengaplikasikannya secara baik.
Demikian disampaikan Bupati Kampar H Jefry Noer didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Kampar Hj Eva Yuliana Jefry ketika menghadiri acara Ulang tahun ke 39 Desa Baru yang diadakan di halaman Kantor Desa Baru Kecamatan Siakhulu pada, Ahad (1/5). Tampak juga hadir, Camat Siakhulu Fajri Adha, Kades Desa Baru M Harris, Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Febrinaldi Tridarmawan.

"Bukan hanya dihafal dan dipampangkan tapi dilaksanakan. Ikuti program Pemkab Kampar dengan Lima Pilar Pembanguan dalam memberantas kemiskinan, kebodohan dan rumah kumuh,"kata Jefry Noer.
Bupati Kampar H Jefry Noer juga mengajak masyarakat untuk dapat mengawasi setiap pembangunan yang ada di desa agar sesuai dengan perencanaan dan keinginan masyarakat, sebab pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah itu untuk dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat.

“Awasi setiap pembangunan yang ada di desa karena pembangunan tersebut untuk masyarakat”tegas Jefry Noer saat dialog bersama masyarakat di 3 desa di Kecamatan Tambang yakni desa Palung Raya, Desa Kemang Indah dan Desa Gobah. Jumat 22/4.
“Pembangunan tanpa keikut sertaan masyarakat tidak akan berarti apa-apa, maka dari itu saya mengajak masyarakat untuk bersama-sama memberikan kontribusinya bagi pelaksanaan pembangunan di desa, apalagi sekarang ada Anggaran Dana Desa yang cukup besar guna pelaksanaan pembangunan desa”.kata Bupati Kampar
Jika pembangunan desa tidak ada pengawasan dari masyarakat desa tersebut maka pembangunan tersebut akan kurang maksimal karena tidak adanya keikutsertaan masyarakat di dalamnya.
“Pak Kades, jika ada anggaran pembangunan baik dari provinsi atau pusat dan daerah, usahakan dilaksanakan oleh masyarakat desa jangan sampai orang luar yang melaksanakannya sehingga masyarakat merasa memiliki desa tersebut dan merawat bangunan dengan sebaik-baiknya dan jika ada bantuan-bantuan berikan kepada orang yang tepat.”ucap Bupati Kampar kepada Kades Kemang Indah saat dialog.
Dihadiri oleh seluruh masyarakat desa Bupati juga mengingatkan agar masyarakat punya semangat dan kekompakan dalam membangun desanya karena yang merasakan pembangunan tersebut bukan saja dirasakan oleh masyarakat saat ini tapi juga anak-anak kita kelak.“pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah bukan dirasakan untuk saat ini, tapi untuk generasi mendatang, anak-anak kita”.ujar Jefry
Hadir pada acara tersebut kepala desa dan jajaran, tokoh masyarakat dan masyarakat, Bupati Kampar secara estafet dari desa ke desa terus lakukan dialog sekaligus bersilahturahmi.[ Adv/Hms/red ]