SUARAaktual.com | Meranti - Ibarat pepatah mengatakan tak percaya dengan orang lain, takut dicuri, proyek tersebut diberikan kepada orang terdekat Bupati, begitulah yang dialami masyarakat miskin penerima rumah layak huni yang dibangun Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui dana APBD tahun 2014 lalu.
Suda lumrah bagi masyarakat miskin dijadikan tempat mencari keuntungan peribadi para pembesar, kali ini terjadi kepada warga Desa Mekarsari kecamatan merbai kabupaten kepulauan meranti, Terlihat pembanguan rumah layak huni yang diharapkan oleh warga miskin Desa mekarsari yang dibangun orang dekat Bupati kepulauan meranti hanya untuk mencari keuntungan peribadi sebab pembanguan tersebut terkesan asal jadi.
Seperti rumah layak huni yang dimiliki Kamisni dan Usman A, warga Desa Mekarsari kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti yang dibangun melalui dana APBD Tahun Anggaran (TA) 2014 silam, tidak mempunyai tiang pilar, lantai rumahnya juga tidak dipelaster dan pengecatan dinding luar dan dalam rumah tipis.
Kamisni saat dijumpai wartawan baru baru ini mengatakan, "Kita juga heran kenapa pembanguan rumah Layak Huni (RLH) berbeda dengan yang lain, tapi karena kita rakyat kecil hanya bisa bertanya didalam hati saja, orang miskin seperti kita hanya pasrah dan terima apa saja yang dibantu pemerintah, Saya tidak tau kenapa rumah saya berbeda dengan yang lain," kata Kamisni kepada wartawan sigapnews, senin (13/7/15) di Kediamannya.
" di duga Proyeknya ini proyek orang dekat pak Bupati Kepulauan Meranti yaitu H.Nasir orang tua Bupati. ,H.Nasir pernah berjanji akan memelaster lantai rumah kami, tapi hampir sudah satu bulan kami menempati rumah ini tak kunjung diperbaiki juga hingga kini," ungkap Kamisni kepada wartawan saat dijumpai di rumah kediamannya mingu lalu.
Ditambah lagi beberapa masyarakat Desa Mekarsari yang tidak mau disebut namanya satu persatu saat berbincang bincang dengan wartawan," Semua proyek rumah layak huni H.Nasir orang dekat orang nomor 1 dimeranti ini dikerjakan demikian bukan hanya di desa, bahkan dikelurahaan juga seperti itu, tidak mempunyai tiang pilar, kalau proyek orang tua Bupati seperti ini bagaimana dengan proyek orang lain, mukin tidak menutup kemukinan lebih parah lagi," jelas sumber kepada wartawan. Kepala Desa Mekarsari Jais ketika dihubungi melalui via telfon menyatakan," proyek pembangunan RLH tersebut bukanlah kewenangan pihak desa, Desa hanya sebatas menyampaikan usulan RTM yang layak menerima RLH.
Namun Kita berharap jika pembanguan rumah layak huni ini belum selesai dan tidak sesuai dengan bestek kita berharap segera diselesaikan," jelas Jais. Kabib dinas sosial ketika dikonfirmasi melalui via telfon beberapa hari lalu mejelaskan," Itu rehap aja sesuai dengan dana yang kecil, direhap dengan apa saja yang rusak bukan bangun baru. Untuk lebih jelas kamu bisa hubungi bagian Lapangan PPTK pak yasir," sebut kabit sosial, hingga berita ini di muat pihak PPTK Sampai saat ini belum dapat dihubungi. (LiputanTommy.)
Home
» hukrim
» polres meranti
Related Posts:
Komentar Anda












Terkini:

otomotif


