Gagasan Berbagai Pemangku Kepentingan Untuk Mempromosikan Pencegahan Kebakaran

/ Selasa, 28 Juli 2015 / 21.57 WIB
SUARAaktual.com | Kabupaten Pelalawan - 28 Juli 2015:  Berbagai Pemangku Kepentingan telah bersepakat untuk secara aktif mempromosikan pencegahan kebakaran lahan di Sumatera.  

Diinisiasi dan dipimpin oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), unit bisnis dari Grup APRIL, Program Desa Bebas Api bertujuan untuk menciptakan desa bebas kebakaran melalui kolaborasi dengan masyarakat, pemangku kepentingan dan lembaga penegak hukum lainnya.

Mitra RAPP yang membantu menggandeng 9 (sembilan) desa di Riau dalam peluncuran program ini adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal yaitu Rumah Pohon dan LSM Blue Green.  Sembilan (9) desa ini adalah yang rawan terhadap bahaya kebakaran lahan karena berdekatan dengan sungai Kampar.  

Program ini juga didukung oleh Masyarakat Peduli Api (MPA), Pemerintah Daerah, Kepolisian, TNI dan BPBD.  Mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko juga menyaksikan peresmian peluncuran program ini di Kerinci Selasa (28/7).

Program Desa Bebas Api berkesimpulan bahwa selama ini strategi pemadaman kebakaran hanya menyentuh pada aspek permukaan saja.  

Untuk itu, Grup APRIL telah mengambil langkah strategis melalui pendekatan bentang alam yang komprehensif termasuk pencegahan kebakaran lahan.  Pencegahan kebakaran lahan artinya menjaga jangan sampai terjadi kebakaran dengan munculnya api, dan untuk mencapai tujuan ini dibutuhkan berbagai program dan inisiatif kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan.  

Program ini memiliki 5 pendekatan yang komprehensif diantaranya skema insentif bagi masyarakat untuk tidak membakar, membentuk Ketua Tim Komunitas Pemadam Kebakaran, alternatif pembukaan lahan pertanian yang berkelanjutan, Pemantauan Kualitas Udara, dan Kampanye Peningkatan Kesadaran Publik.

Dalam program ini,  RAPP bersama Rumah Pohon dan LSM Blue Green akan bekerja sama dengan masyarakat untuk mengindentifikasi dan mendukung alternatif lain pembukaan lahan tanpa bakar, mempekerjakan dan mendukung ketua tim kelompok pencegahan kebakaran dan melanjutkan peningkatan kesadaran masyarakat akan lingkungan, dan dampak ekonomi akibat adanya kebakaran dan asap.

RAPP akan terus melanjutkan program Desa Bebas Api yang telah sukses dilaksanakan, saat ini merupakan tahun kedua, dimana beberapa desa akan menerima bantuan dana pembangunan infrastruktur jika desa mereka berhasil mencapai target wilayah yang bebas dari kebakaran.  RAPP juga berinvestasi dalam Sistem Pengawasan untuk Program Udara Bersih untuk mengukur capaian keberhasilan.

Direktur RAPP, Grup APRIL Rudi Fajar menjelaskan  "Fokus di tingkat kerja sama komunitas, dengan menggandeng masyarakat dan Pemerintah Daerah serta LSM lokal, adalah kunci utama untuk perubahan jangka panjang secara langsung karena akan menyentuh akar permasalahan yang selama ini menyebabkan kebakaran lahan.  

Caranya, dengan menyediakan alternatif lain untuk pembukaan lahan tanpa bakar yang sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan di dalam maupun di luar konsesi perusahaan.  

Kesuksesan dari program yang berbasiskan komunitas ini telah mendorong perusahaan untuk meningkatkan upaya-upaya edukasi dan peningkatan kualitas masyarakat dalam memahami permasalahan ini.

"Program ini baik untuk masyarakat baik dari sisi ekonomi maupun perspektif lingkungan.  Program ini juga memberikan pemahaman kepada kami dalam hal pembukaan lahan tanpa bakar serta mendapatkan informasi yang lebih baik tentang bagaimana cara membuka lahan pertanian di area sekitar.  

Secara khusus, kami juga akan fokus di insentif untuk tetap menjaga wilayah kami bebas kebakaran, karena nilai Rp.100 juta sangat berguna bagi pembangunan infrastruktur yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat," kata Kepala Desa Kuala Panduk, Abu Sama.

LSM lokal Rumah Pohon Dede Kunaif mengatakan, "Kebakaran yang tidak terkontrol akan merusak tempat tinggal dan kehidupan masyarakat, dan kebakaran lahan dan asap sangat merugikan bagi lingkungan dan kesehatan.  Dengan kolaborasi berbagai kepentingan yang memiliki kesamaan pemikiran,  kami berharap akan tercapai solusi yang saling menguntungkan untuk jangka panjang di lapangan,"

Bupati Pelalawan, HM. Harris menambahkan: "Inisiatif ini telah memasuki tahun kedua, karenanya patut diapresiasi, tidak hanya untuk upaya-upaya pencegahan kebakaran lahan tetapi juga upaya pencegahan perambahan liar.   

Kesadaran masyarakat sedang bertumbuh saat ini, karenanya harus dipastikan adanya pemahaman yang baik serta adanya dampak positif bagi pembangunan desa.  Program Desa Bebas Api ini sama artinya dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan  pembangunan lingkungan dan sosial di pedesaan.

Grup RAPP/APRIL telah menerapkan kebijakan pembukaan lahan tanpa bakar sejak perusahaan beroperasi di tahun 1993.  Diperkirakan kerugian yang diderita karena kebakaran lahan sekitar US$140 juta sejak 2009.  

Untuk mengantisipasinya, perusahaan telah berinvestasi US$6 juta hanya untuk perlengkapan kebakaran lahan saja dan telah mengeluarkan dana sekitar US$3-4 juta per tahun untuk membangun tim penanggulangan kebakaran lahan.  Pada tingkat daerah,  Grup APRIL telah menyediakan helikopter dan pompa air serta pelatihan pemadaman kebakaran untuk 630 sukarelawan dari 39 desa di Riau.

Program yang berbasiskan masyarakat ini telah dilengkapi dengan skema insentif pencegahan kebakaran lahan yang sudah ada, serta ditambah kemampuan pemadaman kebakaran yang dimiliki oleh RAPP.  

Program ini diperluas lagi di luar konsesi RAPP yang mencerminkan komitmen perusahaan untuk menciptakan solusi jangka panjang yang mensasar inti permasalahan dari pembakaran lahan yang tidak terkendali.(Rilis RAPP/Liputan Olan Zebua)

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p